Forum Ortax › Forums › Bahas Berita › Modal Jujur, Warung Rumahan Ini Bayar Pajak Sampai 1 Juta per Hari!
Modal Jujur, Warung Rumahan Ini Bayar Pajak Sampai 1 Juta per Hari!
TRIBUNJAKARTA.COM, BANYUWANGI – Di Banyuwangi, terdapat rumah makan atau mungkin lebih tepatnya warung rumahan yang membayar pajak Rp 1 juta. Bisa dibayangkan berapa jumlah omsetnya.
Warung itu adalah Mie Nyonyor, yang terletak di Jalan Medang Kamulan 8, Tamanbaru, Kecamatan Banyuwangi Kota, Jawa Timur.
Lokasi warung ini sebenarnya tidak strategis. Terletak di komplek perumahan. Warung ini sekaligus menjadi tempat tinggal pemiliknya, Fendra Agoprilla Putra.
"Apa yang saya dapat sudah cukup untuk kebutuhan sehari-hari. Sekarang, apa salahnya membayar sesuatu yang merupakan kewajiban. Itu juga untuk kepentingan umum yang kita juga yang menikmati," kata pria yang akrab disapa Ago tersebut, Rabu (18/7/2018).
Dengan terbuka Ago menjelaskan berapa jumlah omsetnya tiap hari. Rata-rata tiap hari, pengunjung yang datang sekitar 200 hingga 300 orang. Jumlah itu meningkat apabila akhir pekan.
"Bahkan setelah Idul Fitri beberapa waktu lalu, bisa mencapai 500-600 orang," kata Ago.
Tiap hari, warungnya mengabiskan 4-6 dus mie kering. Satu dus isi 20 mie kering, yang bisa menjadi 60 porsi mie.
Rata-rata, menurut Ago, satu hari omsetnya bisa Rp 4-5 juta, bahkan lebih bila kondisi ramai utamanya di akhir pekan, bisa dua hingga tiga kali lipat.
Dengan demikian, rata-rata warung ini membayar pajak Rp 500.000 hingga Rp 1 juta bahkan lebih tiap harinya tergantung jumlah pengunjung. Ini terlihat dari tax monitor yang memantau pembayaran pajak.
Di Banyuwangi usaha rumah makan dikenakan pajak 10 persen.
"Kami justru terbantu dengan adanya tax monitor, karena kami bisa memantau berapa jumlah pajak yang dibayarkan," kata pria berusia 28 tahun itu.
Usaha yang dirintis Ago itu tidak serta merta seperti sat ini. Ago mengawali dunia bisnis sejak masih kuliah. Alumni Untag Banyuwangi itu, mengawalinya dengan berjualan bakso.
"Setelah lulus saya mulai gelisah, karena usaha bakso saat itu belum menyakinkan," katanya.
Melihat banyak daerah yang lagi booming dengan mie pedas berlevel-level. Akhirnya Ago mulai merintis mie level tersebut mulai 2012.
"Awalnya saya tawarkan pada teman-teman kuliah saya. Ternyata mereka suka, sehingga saya memutuskan untuk membuka warung," kata Ago.
Awalnya pelanggan Ago adalah teman-teman kuliahnya. Lama-kelamaan mulai banyak pembeli yang berdatangan.
"Dulu saya terapkan kuis di medsos, dan pemenangnya bisa makan gratis di sini. Lama kelamaan mulai banyak yang datang," tambahnya.
Setelah sukses dengan warung Mie Nyonyor, Ago membuka pintu untuk mereka yang ingin merintis usaha serupa, tanpa dipungut biaya.
"Saya tidak membuka franchise. Tapi yang ingin membuka usaha serupa kami persilahkan. Kami training dan semuanya gratis. Hanya saja bumbu rahasia tidak bisa kami berikan, karena itu rahasia perusahaan. Tapi kami memperbolehkan untuk membelinya pada kami," jelasnya.
Kini Ago menjalin kerja sama dengan sekitar 40 gerai serupa yang tersebar di berbagai daerah. Di antaranya, Bali, Solo, Surabaya, Jember, Lamongan, Lumajang, Blitar, dan lainnya. (haorrahman)
Sumber: http://jakarta.tribunnews.com/2018/07/18/penghasil an-besar-warung-mie-nyonyor-banyuwangi-bayar-pajak -rp-1-juta-per-hari?page=2.
wah gimana tuh rasanya Mie Nyonyor, sapa tahu rekan @dianarahmasari
bisa traktir kite2 heheheh.Yg pedes-pedes biasanya emang laris sih, apalagi pedesnya bikin nyonyor
- Originaly posted by zulkarnaen abdul hannan:
wah gimana tuh rasanya Mie Nyonyor, sapa tahu rekan @dianarahmasari
bisa traktir kite2 heheheh.Rekan mau di gojekin ya?
- Originaly posted by zulkarnaen abdul hannan:
bisa traktir kite2 heheheh.
Saya mbok ya diajak to rekan, ojo sendiri
Rekan mau di gojekin ya?
wkwkwk jauuuuh makassar
Saya mbok ya diajak to rekan, ojo sendir
heheheh pagi2 nech sudah bahas makanan enak soalnya
- Originaly posted by zulkarnaen abdul hannan:
heheheh pagi2 nech sudah bahas makanan enak soalnya
Waduh, yauwes segera cari coto makasar kalo gitu hehhe
- Originaly posted by zulkarnaen abdul hannan:
wkwkwk jauuuuh makassar
Waaahhhh mahalan ongkirnya kalo gitu
omset 5Jt/hari kok bayar pajak 1jt/hari ?
omset 5Jt/hari kok bayar pajak 1jt/hari ?
udah dibaca blom rekan ?
satu hari omsetnya bisa Rp 4-5 juta, bahkan lebih bila kondisi ramai utamanya di akhir pekan, bisa dua hingga tiga kali lipat.
Dengan demikian, rata-rata warung ini membayar pajak Rp 500.000 hingga Rp 1 juta bahkan lebih tiap harinya tergantung jumlah pengunjung.
Di Banyuwangi usaha rumah makan dikenakan pajak 10 persen.Jadi yang paling deket saya, nih..
mana saya enggak suka pedes lagi..