EDISIMEDAN.com, MEDAN- Bank Sentral Amerika Serikat menurut rencana akan menaikkan suku bunga acuan dua kali dalam tahun ini dan tiga kali pada tahun depan. Karena itu harus diwaspadai terhadap anjlok rupiah jangan sampai lebih jauh dibanding mata uang dunia lainnya.

Pengamat ekonomi Vincent Wijaya memprediksikan The Fed akan menaikkan suku bunga acuannya hingga 3 kali pada 2019. Memang agak dilematis dalam kondisi ekonomi Indonesia sekarang di tengah tekanan global untuk menahan rupiah jangan terlalu jauh merosot.

“Bank Indonesia mau tak mau harus menaikkan suku bunga lagi meski memberatkan dunia usaha. Disamping itu melemahnya rupiah bukan murni dampak dari luar karena pada 2018-2019 merupakan tahun politik di negeri kita,” katanya menjawab pers di Medan, Sabtu (21/7).

Vincent mengakui banyak investor asing pindah dana mereka keluar (hot money capital out flow) sembari menunggu dan melihat (wait and see). Dilematisnya jika modal asing deras keluar bakal menyusahkan dunia usaha apalagi daya beli masih lemah.

Disinggung tentang perang dagang AS-China terutama penerapan tingginya bea masuk barang di AS, dia mengatakan Indonesia juga bisa mengantisipasi melalui pengenaan pajak lebih rendah atau fasilitas bebas pajak untuk komoditas yang diekspor ke AS.

Tentang pertumbuhan ekonomi 2018, menurut Vincent pemerintah masih percaya diri karena ada pemilihan kepala daerah, legislatif dan disusul dengan pilpres 2019.(fur)

Sumber: https://edisimedan.com/vincent-the-fed-akan-naikka n-suku-bunga/