Media Komunitas
Perpajakan Indonesia

Forum Ortax Forums Akuntansi Pajak pengakuan harga perolehan

  • pengakuan harga perolehan

     awoei updated 14 years, 7 months ago 4 Members · 15 Posts
  • siaucu

    Member
    26 November 2010 at 3:20 pm
  • siaucu

    Member
    26 November 2010 at 3:20 pm

    rekan2 misalnya ada pembelian mesin2 u kep pabrik senilai $700 nah di faktur pajak tertera dpp $700 dan ppn $ 70 dengan kurs kmk misalnya 9.150 jadi dpp = 6.405.000 dan ppn = 640.500
    nah ketika pembayaran di bulan berikutnya kurs yang dipakai adalah kurs bi 9.250..
    yang jadi pertanyaan adalah..:
    1. pengakuan untuk harga perolehan mesin tersebut adalah berdasarkan dpp faktur pajak atau dpp pada saat pembayaran
    2. pengakuan untuk ppn masukan atas pembelian tersebut apakah berdasarkan ppn pada faktur pajak atau ppn pada saat pembayaran.
    3. apakah diakui adanya pekiraan selisih kurs pada transaksi tersebut…?? (kalo gak keberatan mohon jurnalnya rekan,,,) he2 thanks

  • begawan5060

    Member
    26 November 2010 at 3:25 pm
    Originaly posted by siaucu:

    rekan2 misalnya ada pembelian mesin2 u kep pabrik senilai $700 nah di faktur pajak tertera dpp $700 dan ppn $ 70 dengan

    Pada saat dibukukan kurs BI/kurs spot berapa?

    Originaly posted by siaucu:

    nah ketika pembayaran di bulan berikutnya kurs yang dipakai adalah kurs bi 9.250..

    Ini kurs pajak atau kurs BI?

  • siaucu

    Member
    26 November 2010 at 3:41 pm
    Originaly posted by begawan5060:

    Ini kurs pajak atau kurs BI?

    kurs bi pak…

    Originaly posted by begawan5060:

    Pada saat dibukukan kurs BI/kurs spot berapa?

    nah, justru ini yang ditanyakan pak,,. apakah yang dibukukan itu dpp menurut fp(kurs kmk 9.150) atau dpp menurut pembayaran(kurs bi 9.250)..??

  • begawan5060

    Member
    26 November 2010 at 3:55 pm
    Originaly posted by siaucu:

    nah, justru ini yang ditanyakan pak,,. apakah yang dibukukan itu dpp menurut fp(kurs kmk 9.150) atau dpp menurut pembayaran(kurs bi 9.250)..??

    Lho kok balik tanya…., he..he..he
    Seharusnya contoh kasusnya begini :
    Di beli tgl 10-1-2010 mesin = $ 700 kurs BI =…..; kurs pajak =……
    Dibayar lunas Tgl 20-11-2010 kurs BI =…..
    Jadi harus diketahui kurs BI saat beli, kus BI saat pelunasan, dan kurs pajak saat penerbitan FP…

  • siaucu

    Member
    26 November 2010 at 4:01 pm

    sewaktu dibeli tidak diketahui kurs bi nya pak , yang ada cuman kurs pajak, karena tagihannya dalam bentuk dollar semua… hehehe

  • begawan5060

    Member
    26 November 2010 at 4:12 pm
    Originaly posted by siaucu:

    sewaktu dibeli tidak diketahui kurs bi nya pak , yang ada cuman kurs pajak, karena tagihannya dalam bentuk dollar semua… hehehe

    Kalo gitu nggak ngetung selisih kurs-nya dong, dan pencatatannya harus menggunakan kurs BI atau kurs realisasi/kurs spot..

  • begawan5060

    Member
    26 November 2010 at 4:18 pm

    Berarti waktu membukukan tidak dikonversikan ke IDR dulu? Apa diperkenankan?

  • siaucu

    Member
    26 November 2010 at 4:31 pm

    bagaimana kalau misalnya kurs bi sewaktu membeli sama dengan kurs pajak 9.150..?? thanks

  • begawan5060

    Member
    26 November 2010 at 5:28 pm
    Originaly posted by siaucu:

    bagaimana kalau misalnya kurs bi sewaktu membeli sama dengan kurs pajak 9.150..?? thanks

    Kemungkinan bisa terjadi, tetapi nanti tidak indah bahasannya, kita ambil misal saja sebesar 9.100 ya?
    Harga perolehan dibukukan sebesar = $ 700 X 9.100 = 6.370.000
    PPN Masukan = 10% X $ 700 X 9.150 = 640.500
    Pelunasan = $ 700 X 9.250 = 6.475.000
    Jumlah yg harus dibayar = 6.475.000 + 640.500 = 7.115.500
    Rugi selisih kurs = 6.475.000 – 6.370.000 = 105.000

    Jurnal :
    (D) Pembelian mesin = 6.370.000
    (D) PPN Masukan = 640.500
    (K) Utang Dagang = 7.010.500

    Pelunasan :
    (D) Utang Dagang = 6.370.000
    (D) Utang PPN = 640.500
    (D) Selisih kurs = 105.000
    (K) Kas = 7.115.500

  • begawan5060

    Member
    26 November 2010 at 5:32 pm

    Catatan : $1 = 9.250 adalah kurs realisasi
    Harga perolehan mesin = 6.370.000

  • ktfd

    Member
    26 November 2010 at 8:47 pm
    Originaly posted by siaucu:

    sewaktu dibeli tidak diketahui kurs bi nya pak , yang ada cuman kurs pajak, karena tagihannya dalam bentuk dollar semua… hehehe

    waduh… kasus yg aneh, beli kok gak tau kursnya berapa… kan gampang rekan siaucu…
    tinggal lihat, anda catat/bukukan pembelian tsb tgl berapa, lalu cari kurs bi tgl tsb brp… beres kan…
    pantesan pak bega bingung… he3…

    Originaly posted by begawan5060:

    Berarti waktu membukukan tidak dikonversikan ke IDR dulu? Apa diperkenankan?

    sebenarnya boleh juga kan pak bega, jika dapat izin pembukuan usd… he3…
    tp dr kasus di atas ada pelunasan pake kurs bi, berarti pembukuan bukan usd toh…
    salam.

  • begawan5060

    Member
    26 November 2010 at 8:56 pm
    Originaly posted by ktfd:

    sebenarnya boleh juga kan pak bega, jika dapat izin pembukuan usd… he3…

    Di Malang maupun di Jogja, yang namanya sudah diijinkan berarti diperkenankan…he..he..he
    Tumben malem-malem mampir? nggak nglencer tah?

  • ktfd

    Member
    27 November 2010 at 11:33 am
    Originaly posted by begawan5060:

    Tumben malem-malem mampir? nggak nglencer tah?

    he3… yo sak sempete pak bega, mau malem kek sore kek isuk kek… lak ngono toh kek… he3…
    salam tokek.

  • awoei

    Member
    2 December 2010 at 2:08 am

    Hai Rekan-rekan,

    Saya juga mengahadapi masalah ini. Pencatatan kami belum sempurna untuk kasus seperti ini,

    Saat Buka PO tetap dalam dollar, namun pencatatan dilakukan seperti sbb:
    menggunakan kurs tengah BI

    Saat Barang datang, maka :
    D. Suspend Account Asset (diberi nomor Asset)
    D. PPN Masukan (Kurs KMK)
    C. Taksiran Hutang Supplier

    Saat hari dilakukan Pembayaran

    (i). Disesuaikan nilai Assetnya.
    D/C Suspend Account Asset
    D/C Taksiran Hutang Supplier

    (ii). Dibalik Taksiran Hutang Supplier menjadi Hutang Supplier
    D Taksiran Hutang Supplier
    C Hutang Supplier

    (iii). Pembayaran
    D. Hutang Supplier
    C. Bank

    (iv) Balik Suspend Account Asset menjadi Asset.
    D. Asset
    C. Suspend Account Asset.

    Jadinya ribet dan juga, kelemahan lainnya adalah penyusutan, tidak dilakukan mulai saat barang datang melainkan saat barang dibayar.

    Ada saran dari rekan sekalian? akan sangat membantu.

Viewing 1 - 15 of 15 posts

Original Post
0 of 0 posts June 2018
Now