Forum Ortax › Forums › e-SPT › Problem Pembetulan SPT PPN yg LB dgn eSPT
Problem Pembetulan SPT PPN yg LB dgn eSPT
Saya ada masalah eSPT PPN nih.
SPT normal :
PK = 2000 (dibebaskan PPN)
PM = 1000
Jd SPT LB (1000)
LB dikompensasikan ke masa berikutnya.Setelah mempelajari peraturan, ternyata untuk PK yg dibebaskan, PM-nya tidak boleh dikreditkan. Jadi saya buat SPT Pembetulan.
SPT Pembetulan :
PK = 2000
PM = 0
PM yg tidak dapat dikreditkan = 1000
Nah, setelah diposting, SPT induknya jadi :
Point II huruf E = (1000)
Point II hurut F = 1000Ini artinya kan kita harus setor 1000 karena menjadi KB. Padahal LB belum di restitusi.
Ada yg punya solusi agar SPT menjadi NIHIL ?waduh ,,,,
klo pake manual pasti bisa yach pak ,,,sepertinya agak susah pak ,,,
karena secara program eSPT sudah menghitungnya untuk kompensasi ke masa pajak berikutnya, meskipun angka LB tersebut belum di kompensasikan ,,,
sebaiknya konsultasikan ke AR bapak saja ,,,salam,
coba deh
cara inputnya pada saat pembetulan
PK nya detai transaksinya 8.
PM nya jenis transaksinya no 3 = pajak masukkan yg tdk dpt dikreditkan…
statusnya no 8 : penyerahan yg ppn dibebaskandear rekan andi ,,,
ini kan pembetulan ,,,emang bisa ya seperti itu ???
salam,
- Originaly posted by r.prast:
dear rekan andi ,,,
ini kan pembetulan ,,,emang bisa ya seperti itu ???
saya liahat problemnya ada pada penginputannya..bisa aja selama kita punya niat baik membetulkan ..sebelum diperiksa kebetulan saya bekerja di perusahaan penerbitan dimana sebagian besar bebas PPN..
kok klo di lihat dari kasus nya Penyerahan yang di bebaskan PPn nya kan klo di espt PPn nya nol atau di SPT induk II A nol dan PM yang tidak dapat dikreditkan juga nol seharusnya SPT PPn nya menjadi nihil…jadi di pembetulan seharusnya IIE seharusnya Nihil (0) dan IIF (1000)…
mungkin ada pendapat dari yang lain…
maaf kalo salah mohon di koreksisaudara w2nz1976 setelah saya coba ternyata mungkin masalahnya pada saat pembetulan nol (SPT Normal) jenis transaksi pada PM adalah perolehan BKP jadai PM nya masuk sebagai kredit pajak dan setelah di betulkan kode jenis transaksi tidak dapat dirubah jadi pembetulan tersebut tidak dapat terlaksana dengan baik…mungkin harus di diskusikan dengan AR yang PT saudara w2nz1976….
itu hanya pendapat saya….
terima kasihTerima kasih rekan2 atas masukannya. Saya pernah bertanya seperti itu pada AR. Namun AR juga belum bisa kasih solusi, karena kesalahan sistem ini, jika diinputkan ke sistem informasi di KPP, maka KB tsb tetap muncul.
Dengan AR yg sekarang, mungkin sudah tau masalahnya. Tapi kalo suatu saat ada penggantian AR, dan AR yg baru blum tau masalahnya, bisa2 kita diterbitkan STP atas pembetulan tsb.
Bagaimana jika saya ga membetulkan SPT tsb, trus pada desember nanti restitusi ? Pasti kan akan dilakukan pemeriksaan. Nah, kira2 sanksi apa yg mungkin dikenakan kepada perusahaan saya ?
- Originaly posted by w2nz1976:
Ini artinya kan kita harus setor 1000 karena menjadi KB. Padahal LB belum di restitusi.
Tidak dapat direstitusi karena terbentur pada Pasal 16 UU PPN.
coba rekan w2nz1976 merujuk pada per 142 tahun 2007. Bila Pembetulan dari LB menjadi Nihil, maka PKP harus menyetor PPN yang kurang dibayar pada butir II.F.
Mohon Koreksinya.
Salam ORTax… - Originaly posted by suyanto99:
coba rekan w2nz1976 merujuk pada per 142 tahun 2007.
Terima kasih rekan Suyanto99. Ternyata ada peraturan yg mengatur ttg itu. Setelah saya baca, berarti saya harus melakukan pembetulan dari awal LB sampai masa sekarang biar ga perlu bayar KB-nya.
- Originaly posted by w2nz1976:
Jd SPT LB (1000)
LB dikompensasikan ke masa berikutnya.atas 1000 nya itu sudah dikompensasikan ke bulan berikutnya kah?? apabila sudah apalagi sudah lapor artinya sudah diperhitungkan, maka sudah sepantasnya 1000 yg KB akibat pembetulan dibayar, kan sama saja di bulan berikutnya dah diperhitungkan yg 1000.. klo logika saya anggap saja PPn yang sudah dibayar dimuka hehehe …
kalau tidak mau KB yah betulin dari awal deh…
kalau untuk persentase PM yang tidak boleh di kreditkan atas PK yang di bebaskan itu bukannya bisa di lakukan pada pelaporan masa Maret tahun berikutnya yach?
- Originaly posted by ferry07:
atas 1000 nya itu sudah dikompensasikan ke bulan berikutnya kah?? apabila sudah apalagi sudah lapor artinya sudah diperhitungkan, maka sudah sepantasnya 1000 yg KB akibat pembetulan dibayar, kan sama saja di bulan berikutnya dah diperhitungkan yg 1000.. klo logika saya anggap saja PPn yang sudah dibayar dimuka hehehe …
Masalah sebenarnya adalah kesalahan karena tidak tau PERATURAN, sebagaimana pada permasalahan diawal, sehingga PM yg seharusnya tidak boleh dikreditkan, terlanjur dikreditkan, dan sudah berlangsung dari Januari s.d Agustus.
Originaly posted by ferry07:kalau tidak mau KB yah betulin dari awal deh…
Memang maunya begitu, karena tiap bulan pasti ada PM, sehingga harus dibetulkan.
Masalahnya pada huruf II.F di SPT induk pasti akan menjadi KB karena tidak dianggap sudah di kompensasikan ke masa berikutnya.Originaly posted by ayuliani:kalau untuk persentase PM yang tidak boleh di kreditkan atas PK yang di bebaskan itu bukannya bisa di lakukan pada pelaporan masa Maret tahun berikutnya yach?
Ini kan untuk yg PK-nya tercampur dan tidak bisa dipisahkan antara yg dibebaskan dan yg tidak dibebaskan. Sedangkan kasusnya adalah PK-nya semua dibebaskan.
menurut saya, pendapat yang benar itu pendapat rekan ayuliani.
klo kita memang punya PM dan itu sah, gak salah dong klo kita kreditkan.
tapi ternyata kita melakukan penyerahan PK yang dibebaskan, dan PM tidak dapat dikreditkan. atas ini, tidak perlu kita buat pembetulan, tapi cukup melakuka penghitungan kembali PM yang telah dikreditkan yang dapat dilakukan pada masa Januari, Februari, atau Maret setelah tahun pajak berakhir. (KMK 575/KMK.04/2000)Kalaupun ternyata melakukan pembetulan atas masa penyerahan BKP/JKP yang dibebaskan PPN tersebut, akibatnya dari LB menjadi Nihil.
Pada eSPT sebenarnya akan muncul semacam message apakah atas LB menjadi Nihil tersebut akan dilakukan pembayaran? harusnya Anda pilih tidak, sehingga Anda tidak perlu mengisi isian SSP pada eSPT, tapi klo Anda pilih Ya, Anda harus isi isian SSP pada eSPT (dengan kata lain, Anda harus menyetor terlebih dahulu), klo tidak mengisi, Anda tidak akan bisa meneruskan ke menu Lapor SPT ke KPP.
Itu sih berdasarkan pengalaman saya, hehehe…. (aja ulal nigna paggna)