Forum Ortax › Forums › PPh Badan › Setoran Modal Belum Disetor Pemegang saham
Setoran Modal Belum Disetor Pemegang saham
salam kenal,
sy kerja pd perusahaan baru berdiri , dalam akta notaris tercatat modal perush 2.5 M, dan sudah di ambil bagian & disetor penuh 1 M, ttp dalam prakteknya modal yang di setor baru 200 jt. jd bagaimana/berapa seharusnya sy bukukan modal disetor, dan bagaimana pelaporan dalam spt badan (1771-V)
Mohon masukan teman2masukkan modal yg disetor riil aja, khan modal gak mesti disetor penuh kecuali ada utang ke pemegang saham itu beda ceritanya …..
Rekan evan212, masalahnya di akta pendirian di sebutkan modal di setor 1 M, apakah ini tidak masalah? dan mengenai piutang ke pemegang saham sejumlah kekurangan setoran modal apa nanti tidak masalah pajaknya? karena pinjaman ke pemegang saham tidak dikenakan bunga?
masukkan modal riil yang disetor. sehingga tidak terjadi hutang piutang kepada pemegang saham.
modal nya 2,5M apa 1M kok bisa setor 200 juta ? , kalo modal belum disetor penuh jangan sekali2 utang ke pemegang saham bakalan ribet ama fiskus (logika nya pemegang saham aja masih ngutang modal kok malah ngutangin perusahaan), kalo modal belum disetor penuh semestinya gak boleh utang ke pemegang saham…..
rekan evan212 boleh gak kalo aku jurnal sbb
Piutang Tn.A Rp 1 M
Modal Tn.A Rp 1 MPada Waktu terima Uang
Kas/Bank 200 jt
Modal Tn.A 200 jtkarena di akta notaris tertulis modal yang udah di setor penuh 1 M
atau ada solusi yang lain?yg piutang 1 M gak usah dijurnal karena riil nya 200 juta, modal disetor di notaris emang sering gak sama ama riilnya………(notaris sering tutup mata n nurutin kemauan klien, ato diliatin setoran sementara terus tarik lagi ama pemegang saham)…..
- Originaly posted by daus:
sy kerja pd perusahaan baru berdiri , dalam akta notaris tercatat modal perush 2.5 M, dan sudah di ambil bagian & disetor penuh 1 M, ttp dalam prakteknya modal yang di setor baru 200 jt. jd bagaimana/berapa seharusnya sy bukukan modal disetor, dan bagaimana pelaporan dalam spt badan (1771-V)
Mohon masukan teman2Pertanyaan yg sangat mendasar adalah :
Pada saat ijin ke dephukam menurut UU minimal 25 % disetor dengan bukti setor….jadi sdr daus bisa minta ke Manajemen Ijin pendiriannya …….sehingga saya ber kesimpulan …..pernah ada penyetoran 1 M kemudian dananya diambil lagi
dengan kesimpulan tsb diatas maka dibukukan modal disetornya adalah 1 M .. hutang Pemegang saham 800 juta kalau dibukukan modal disetor 200 juta…….maka secara legalnya sudah tidak memenuhi syarat lagi (bisa di anulir) karena 200 Juta kurang dar syarat menurut undang2 minimal disetor adalah 25 % modal dasar sebesar 2,5 M yaitu 625 juta
rekan koostadi s, mengenai laporan ke dephumkam kita memakai agent yang mengurusi semua perijinan, sy jg sempat tanyakan mengenai kewajiban setoran modal sejumlah 1 M, tp menurut mereka itu tidak di haruskan jd memang setoran modal hanya 200 jt.
Jika memang faktanya dan bukti ada, lebih baik seperti yg disarankan Sdr evan212.
Pencatatan Kas/Bank 200jt utk Modal Disetor 200jt.
Benar, Jelas, Lengkap, dan Sederhana…Dear members ortax
share pengalaman waktu diperiksa nih.
kejadian ini bisa jadi masalah, terutama jika modal belum disetor semua, tapi ada pinjaman ke pemegang saham, oleh pemeriksa jadi dikoreksi, dianggap ada bunganya pinjaman tersebut.
untuk menghindari masalah : dalam aturannya (saya lupa no berapa) syarat pinjaman tanpa bunga gak dikoresi :
1. perusahaan sedang mengalami kerugian
2. modal telah disetor seluruhnya (bener tuh yang dikatakan evans212)
3. likuiditas perusahaan sedang terganggu
4. (lupa nih) please ingetin…
jd hati-hati dengan masalah modal & pinjaman ke pemegang saham.Coba saudara Daus liat di UU PT pasal 33…..disebutkan :
psl 33.1 Paling sedikit 25 % dr modal dasar sebagaimana dimaksud dlm psl 32 harus ditempatkan dan disetor penuh.
33.2 Modal ditempatkan dan disetor penuh sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibuktikan dengan bukti penyetoran yg sah.
semoga membantuDear members ortax
trms atas masukannya, sy sebenernya jg sudah sampaikan ke direksi mengenai resiko, terutama mengenai pinjaman kepada pemegang saham.