Forum Ortax › Forums › PPh Badan › kurs mana yang dipakai
sdr.
mohon petunjukknya…perusahaan ada hutang lain-lain yaitu hutang pada biaya – biaya operasional.
saat pembayaran kurs yg disepekati kedua pihak iS$=7.000
kurs tengah BI asumsi 6.500Q:
jurnal saat hutang
biaya operasional pada hutang lain-lain (SGD) pakai kurs?jurnal saat bayar
hutang lain-lain pada kas (IDR) pakai kurs?terima kasih
- Originaly posted by Maitri:
jurnal saat bayar
hutang lain-lain pada kas (IDR) pakai kurs?pake kurs yg telah disepakati = 7.000
artinya kapanpun dibayarnya, tetap pake kurs tsb menurut saya:
Originaly posted by Maitri:jurnal saat hutang
biaya operasional pada hutang lain-lain (SGD) pakai kurs?Dr. Beban
Cr. Hutang lain-lain
menggunakan kurs BIOriginaly posted by Maitri:jurnal saat bayar
hutang lain-lain pada kas (IDR) pakai kurs?Dr. Hutang lain-lain
Cr. Bank
Dr/Cr. Selisih kurs
menggunakan kurs saat bayar.Selisih kurs terjadi bila ada perbedaan antara kurs saat pencatatan hutang dengan kurs saat pembayaran.
Mohon pendapat nya jika ada pndapat yg lain atau koreksinya.
Terimakasih- Originaly posted by Maitri:
Q:
jurnal saat hutang
biaya operasional pada hutang lain-lain (SGD) pakai kurs?jurnal saat bayar
hutang lain-lain pada kas (IDR) pakai kurs?Jurnal saat hutang :
Pake kurs tengah BI =6.500, karena hutang dalam valuta asing setiap bulan harus di adjust rate berdasarkan kurs tengah BI dan selisih kursnya dari bulan lalu ke bulan sekarang dst dicatat sebagai keuntungan/kerugian selisih kursJurnal saat bayar :
Sebenarnya berdasarkan kurs pada saat bayar, tetapi karena sudah ada kesepakatan maka menggunakan kurs 7.000.Jika kurs yg dibayar > kurs pencatatan, maka terjadi kerugian selisih kurs. Demikian juga sebaliknya.
Dalam contoh diatas terjadi kerugian selisih kurs.
Salam
- Originaly posted by kaSSkus:
pake kurs yg telah disepakati = 7.000
artinya kapanpun dibayarnya, tetap pake kurs tsbSependapat….
Originaly posted by Maitri:perusahaan ada hutang lain-lain yaitu hutang pada biaya – biaya operasional.
saat pembayaran kurs yg disepekati kedua pihak iS$=7.000
kurs tengah BI asumsi 6.500Pada hakekatnya, traksaksi yang demikian, bukanlah transaksi dengan valas… tetapi murni traksaksi dengan IDR..
Dengan demikian, kurs BI/kurs KMK tidak perlu diperhatikan.. - Originaly posted by begawan5060:
Pada hakekatnya, traksaksi yang demikian, bukanlah transaksi dengan valas… tetapi murni traksaksi dengan IDR..
Dengan demikian, kurs BI/kurs KMK tidak perlu diperhatikan..namun sebelumnya ada pengakuan/pencatatan adanya hutang lain-lain(SGD)…
seperi sdr.shatamp
Originaly posted by shatamp:Jurnal saat hutang :
Pake kurs tengah BI =6.500, karena hutang dalam valuta asing setiap bulan harus di adjust rate berdasarkan kurs tengah BI dan selisih kursnya dari bulan lalu ke bulan sekarang dst dicatat sebagai keuntungan/kerugian selisih kursbukankah kita juga concern kurs tengah Bi point tsb sdr begawan5060?
mhon koreksinya…?
salam
- Originaly posted by Maitri:
bukankah kita juga concern kurs tengah Bi point tsb sdr begawan5060?
Misal tagihan sebesar SGD 10,000 dan konversi yang disepakati Rp. 7.000
Maka dalam tagihan tertera SGD 10,000 = Rp. 70.000.000
Bukankah berati tagihannya adalah Rp. 70.000.000? SGD 10,000 ditulis atau tidak, sudah nggak ngaruh…
Meskipun kurs SGD naik menjadi Rp. 100.000, bayarnya tetap saja sebesar Rp. 70.000.000
Dengan demikian, pada hakekatnya bukankah transaksi tsb bukan transaksi dgn valas?Dengan kata lain, apabila ada kesepakatan nilai kurs seperti tsb di atas, bukankah bisa dibilang lu punya utang ke gue sebesar Rp. 70.000.000
Contoh lain :
1. Invoice sebesar SGD. 10,000 (tanpa kesepakatan kurs), maka harus dibayar sesuai kurs yang berlaku pada saat pelunasan
2. Invoice sebesar SGD. 10.000 = Rp. 70.000.000 (ada kesepakatan kurs), maka invoice tsb adalah invoice IDR