Ngaak usah ditanggapi….
Karena di samping menyalahi prosedur juga :
1. Belum tentu si penelepon petugas pajak beneran, siapapun bisa ngaku demikian..
2. Masalah kekurangan bayar pajak, tidak dapat diketahui oleh fiskus sepanjang belum dilakukan pemeriksaan atau terdapat bukti/data bahwa SPT diisi tidak benar..
3. "ketemuan" ini sudah nggak jelas… Seharusnya dikirimkan undangan secara tertulis..

biasanya mekanismenya dengan menerbitkan surat himbauan yg meminta klarifikasi kepada WP terhdap adanya dugaan blm dipenuhinya kewajiban perpajakan dalam hal ini terjadi kurang bayar.. kemudian WP merespon dengan memberikan penjelasan melalui proses konseling di KPP.. dari konseling itu barulah diketahui apakah harus melakukan pembetulan SPT atau tidak perlu…

tidak benar klo misalnya langsung di telp dan meminta ketemuan..

CMIIW….

setuju dengan rekan ortax yang lain
pasti itu ga bener dan ga perlu ditanggapi….

biasa mereka terbit surat dulu, buka telpon dulu
kurang kerjaan kali…

numpang trit yaaa..

saya waktu itu di telpon jasa e-filing, katanya dia dapet no tlp dari KPP saya. nah yg saya tanyakan, apakah dibenarkan jika seseorang menanyakan biodata saya ke KPP? atau Dirjen pajak sudah kerjasama dengan jasa e-filing makanya dy memberikan informasi calon custormer, boleh ya begitu? terima kasih

Sependapat, karena jelas maksud dan tujuannya rekan

Sepanjang yg saya tahu, orang KPP yg berhak nelpon WP itu hanya AR, Pemeriksa (jika sedang diperiksa) dan kadang2 juru sita (jika ada tunggakan yg belum diselesaikan). Itupun biasanya hanya bersifat non teknis seperti minta nomor fax atau hal2 non teknis lainnya. Sedangkan untuk hal2 teknis misalnya ada kekurangan pembayaran pajak, maka akan dikirimkan surat secara resmi.

Selain itu, gak usah ditanggapi.