Forum Ortax › Forums › PPh Pemotongan/Pemungutan › Beberapa pertanyaan tentang : BERKESINAMBUNGAN …
Beberapa pertanyaan tentang : BERKESINAMBUNGAN …
Mohon penjelasan temen2 semua.
apa batasan berkesinambungan yg dimaksud psl 16 PER-31/PJ/2009 ??
apakah setiap bulan mendapat penghasilan ??jika perush kami membayar seorang 'bintang iklan' (T. Profesi) yg telah ber npwp sbb:
januari —————————-> Rp. 27.500.000,-
februari —————————> Rp. 25.200.000,-
maret ——————————> Rp. 19.500.000,-
april s/d september—————> Rp. Nihil (tidak ada pemberian pekerjaan)
oktober—————————–> Rp. 20.000.000,-
november————————–> Rp. 22.500.000,-
desember————————–> Rp. 30.000.000,-
Apakah pembayaran tersebut termasuk berkesinambungan atau bukan ??matur nouwouuuuunnn…. gitzu
Coba u/ menjawab pertanyaan rekan akinya_najmee pembayaran tersebut adalah pembayaran imbalan atas jasa atau kegiatan yang jumlahnya dihitung tidak atas dasar banyaknya hari yang diperlukan untuk menyelesaikan jasa atau kegiatan yang diberikan yang diterima atau diperoleh dalam 1 (satu) bulan takwim.
Sesuai PER-31 th 2009, batasan berkesinambungan adalah dibayar atau terutang lebih dari satu kali dlm satu tahun kelender.
Dari kasus bintang iklan tsb di atas termasuk sbg imbalan yg dibayar kpd bukan pegawai yg bersifat berkesinambungan.
…berkesinambungan setahu saya bahwa penghasilan yang diperoleh oleh pada bulan-bulan pada tahun tersebut.. (misal X memperoleh penghasilan berturut-turut pada bulan Jan s.d desember 2009 seperti yang anda tulis diatas)
menurut saya data anda tsb termasuk dalam kategori berkesinambungan asal WP nya memenuhi sarat pasal 3 hurf c angka 1 ..
demikian ..mohon koreksisependapat rekan harry
salam
- Originaly posted by harry_logic:
batasan berkesinambungan adalah dibayar atau terutang lebih dari satu kali dlm satu tahun kelender.
makasih mas harry,
gimana kalo kasusnya gini :
jasa bintang XX januari Rp. 30 jt (rencananya hanya mo pake bulan itu aja) kan masuk tidak berkesinambungan ya… trus pake tarif tidak berkesinambungan
tapi beberapa bulan kemudian (misalnya juni) e..e..e.. ternyata pake bintang XX lagi dg jasa Rp 35 jt, jadinya khan yg ini jadi 'berkesinambungan' (padahal potongan yng januari udh pake tarif tidak berkesinambungan)
langkah apa yg harus dilakukan pemotong??
perlu ada perbaikan potongan januari gak??jangan bosen yaa..
makasih rekan akinya_najme coba lihat contoh kasus pada 31 th 2009 V.2 lumayan jelas perhitungannya
makasih mas lingga,
tapi kasusnya gini : (blom terwakili dlam contoh kasus V.2… tapi tetep trima kasih ya):jasa bintang XX januari Rp. 30 jt (rencananya hanya mo pake bulan itu aja) kan masuk tidak berkesinambungan ya… trus pake tarif tidak berkesinambungan
tapi beberapa bulan kemudian (misalnya juni) e..e..e.. ternyata pake bintang XX lagi (bintang yg tlah dipake januari) dg jasa Rp 35 jt, jadinya khan yg ini jadi 'berkesinambungan' (padahal potongan yng januari udh pake tarif tidak berkesinambungan)
langkah apa yg harus dilakukan pemotong??
perlu ada perbaikan potongan januari gak??
mohon komentarnya ya..(Note : ini kasus beberan lho tapi contoh2nya gak persis banget)
- Originaly posted by akinya_najmee:
(Note : ini kasus beberan lho tapi contoh2nya gak persis banget)
maksud saya beneran lho
begini saja akinya _najmee..
berkesinambungan yang berhak memperoleh PTKP adalah apabila si Bukan Pegawai tersebut tidak mempunyai penghasilan lain selain penghasilan dari si Pemotong dalam hal ini perusahaannya rekan akinya_najmee, jadi klo artis atau bintang iklan pasti punya penghasilan lain makanya dikenakan langsung dari bruto saja tanpa harus melihat pengertian berkesinambungan tersebut. gmana?
oia yaaa..
masa artis gak dapat kerjaan dari tempat lain??, bener juga pak ferry….
tapi klo dikenakan mendapat penghasilan dri tempat laen, dpp nya dari penghasilan bruto ya? bukan dr penghsilan bruto kumulatif?? yaa?? bener gak yaa..
omong2 sbenarnya saya keliru… bukan perusahaan akinya najmee, tapi perusahaan klien akinya najmee.. hehe.. (jadi malu saya.. :-)… )
makasih pak.Benar yg disampaikan Sdr Ferry07, yaitu sesuai dgn Pasal 13 PER 31 thn 2009, bahwa penerima penghasilan yg bukan pegawai tsb harus ber-NPWP dan haya memperoleh penghasilan dari hubungan kerja dg pemotong PPh21 serta tidak memperoleh penghasilan lainnya.
Salam…
Lalu, bagaimana jika ternyata dan sebenarnya terjadi kasus spt yg diposting Sdr akinya_najmee, misalnya memang bintang iklan tsb tidak laku atau tidak pernah menerima penghasilan lainnya?
Menurut sy, pemotongan PPh21 bln Januari dr pembayaran yg 30jt yg menggunakan cara penghitungan penghasilan tidak berkesinambungan tsb tidak perlu dilakukan perbaikan (misal TK/0, ber-NPWP) :
PhBruto = 30.000rb, PPh21 dipotong masa Jan = 1.500rbLalu, saat pembayaran jasa bulan Juni sebesar 35jt tsb, maka penghitungannya menggunakan cara penghitungan penghasilan berkesinambungan dgn menyertakan penghasilan bln Januari :
Masa PhBruto PTKP PKP kum PPh21 PPh21dipot-sblmnya PPh21 dipot-skrg
Jan 30.000rb 1.320rb 28.680rb 1.434rb 0 1.500rb
Jun 35.000rb 1.320rb 62.360rb 4.354rb 1.500rb 2.854rbJadi PPh21 yg dipotong pd Masa Juni tsb adalah 2.854.000
Ada pendapat lain ?