Forum Ortax › Forums › PPh Orang Pribadi › Beli Rumah Cash Namun Indent 24 Bulan, Bagaimana Perlakuan Pajaknya?
Beli Rumah Cash Namun Indent 24 Bulan, Bagaimana Perlakuan Pajaknya?
Halo rekan,
numpang bertanya
jadi ceritanya pada 2022 saya ingin membeli rumah cash keras 2,8m secara indent selama 24 bulan.
saya hanya memiliki ppjb untuk saat ini, ajb dan bphtb baru dilakukan setelah serah terima sekiranya 24bulan lagi.
1. Saya catat di spt saya ini sebaiknya kapan ya? apakah tahun 2022 atau nanti di 2024?
2. Jika saya catatnya di 2022, saya catatnya sebagai apa ya?
3. pada spt 2021 saya hanya mencatat cash saya 1,1 di spt dan saya masih ada kekurangan 1.7m, dimana uang tersebut saya ingin meminjam dari kerabat dan orang tua, namun mereka tidak memiliki npwp , lantas sebaiknya bagaimana ya?
4. Kapan pihak pajak mengetahui saya membeli rumah tersebut? ketika sudah ajb dan bphtb atau ketika faktur penjualan developer di keluarkan?
5. Biasanya jika cash keras, faktur penjualan dari developer itu keluarnya berapa lama ya ?
selamat pagi
– kalau saya jadi rekan saya akan lakukan pencatatan pada spt nanti jika sudah ada rumah nya (ajb/bphtb/ppbj ada)
– Gpp catat aja rekan, sejumlah uang nya, untuk sisanya saya kurang tau enaknya dimasukin apa, tabungan kah or utang
– sepertinya pihak pajak tau kalau sudah adanya ajb dan bphtb rekan
– Nah kalau faktur pajak ini saya kurang tauSemangat rekan semoga prosesnya lancar
1. catat saat sudah AJB, AJB adalah bukti legal rumah berpindah tangan
2. jika AJB di 2022, maka catat di 2022 aset rumah 2,8miliar di daftar harta
3. 1,7 m hutang sewajarnya di catat di daftar hutang, pilih pilihan pihak afiliasi, cantumkan nomor surat perjanjian hutang antara anda dan kerabat. tentu saja jika anda buat bgt kerabat anda yang tidk punya NPWP menjadi berisiko disorot oleh petugas pajak. karena mereka punya uang banyak tetapi tidak pernah melaporkan sumber uang /penghasilan.
4. kapan petugas pajak bisa tahu, hanya dia dan tuhan yang tahu kapan. ingat petugas pajak jumalhnya sangat kecil dan tidak sebanding dgn jumlah WP, shg pasti ada yang luput dari perhatian.
5. faktur pajak dari developer seharusnya terbit saat mereka terima uang atau saat teken AJB mana yang terlebih dahulu. namun saya bukan staff di developer sehingga praktek lapangan bisa berbeda.
no. 3 jika anda tidak akui hutang, maka sangat terlihat di SPT anda tidak masuk akal, uang 1,1 milair dan penghasilan setahun kurang dari 1 milair bisa membeli rumah 2,8 miliar secara cash keras. jika itu dilakukan , justru risiko ada di Anda sendiri, karena petugas pajakk akan menanyai anda sumber uang darimana? bsia jadi menganggap anda punya penghasilan sampingan yang tidak pernah dilaporkan? so lebih baik masukan hutang kerabat meski mereka tak punya NPWP.
1. jika kerabat saya meminjam katakan 100jt, dan di sorot pajak karena ga punya npwp, lantas berapa kemungkinan denda yang akan dibayarkan oleh kerabat saya tersebut?
2. oh jadi kalau faktur pajak terbit duluan , berarti itu bikin petugas pajak tau ya rekan terkait transaksi saya?
3. jika saya bikin akta notaris hibah uang tunai dari orang tua ke anak 1m misalkan, tapi orang tua saya ga ad npwp, itu apakah beresiko jg untuk orang tua saya disorot pihak pajak?
1 dan 3. itu tetap ada risiko kena sorot oleh petugas pajak. Tanpa anda buat Hibah pun di SPT rekan sendiri. Kerabat rekan yang kaya tetap saja berisiko didatangi petugas pajak suatu saat nanti. Kerabat rekan kan menjadi kaya bukan dengan duduk diam di rumah, tentu ada bisnis diluar, dari bisnis/transaksi diluar itu juga bisa jadi sumber ketahuan.
Berapa pajak yang terutang nantinya tidak dapat dihitung hanya dengan diketahui “oh hibah 1M berarti pajaknya sekian” tidak bisa begitu hitungnya. Pajak tetap di hitung berdasarkan berapa penghasilan setahun.
2 Faktur Pajak dari developer itu seharusnya mencantumkan minimal data NIK, Nama dan Alamat pembeli. Namun apakah petugas pajak bisa mendeteksi / mencari anda hanya karena bersumber dari FP developer? saya tidak tahu.
tidak ada yang tahu darimana tepatnya informasi diperoleh petugas pajak ketika mendekteksi potensi pajak seseorang. kita hanya bisa katakan sumbernya bisa beragam mulai dari faktur pajak lawan transaksi, kepemilikan harta yang tercatat di Kementerian-kementerian, Bank, Sekuritas, di Samsat, atau bukti potong dari lawan transaksi. Jadi ketika seseorang menjadi kaya tetapi tidak lapor pajak, dengan sendirinya sudah memiliki risiko.