Media Komunitas
Perpajakan Indonesia

Forum Ortax Forums Lain-lain Hibah tanah kepada saudara bukan sekandung (keponakan)

  • Hibah tanah kepada saudara bukan sekandung (keponakan)

     anielsoul updated 15 years, 8 months ago 3 Members · 4 Posts
  • marjono

    Member
    21 October 2009 at 4:00 pm
  • marjono

    Member
    21 October 2009 at 4:00 pm

    Salam hormat,

    Mohon Penjelasan :

    Kasus :
    1. Bkp. A dan Bpk. B tahun 1980 membeli membeli sebidang tanah seluas 1000 m untuk dan atas nama anaknya Bpk yang bernama C dan anaknya Bpk B yang bernama D masing-masing seluas 500 m. Dua bidang tanah tersebut dibeli dengan bukti Akta Jual Beli yang sah (surat tanah berbentuk Girik)
    2. Tahun 2009 Sdr C dan Sdr D akan menjual tanah tersebut kepada Bpk E.
    3. Bpk E membeli dua bidang tanah tersebut Secara kekeluargaan dengan kwitansi bermaterai serta penjual (C dan D) membuat surat pernyataan bahwa dua bidang tanah tersebut telah diberikan/dihibahkan atau dijual kepada Bpk E.
    4. Karena Sdr C dan Sdr D ada hubungan keluarga dengan Bpk E dan Bpk E tidak ingin mengeluarkan biaya pembuatan Surat Akta Jual Beli serta pembayaran PPh atas jual beli tanah tersebut, maka Bpk E menghendaki agar dua bidang tanah tersebut (2 Akta Jual Beli) dihibahkan atau diberikan saja kepada Bpk E. Kemudian Bpk E bersama-sama dengan Sdr C dan Sdr D membuat Surat Keterangan Hibah atau Pengalihan Hak Kepemilikan atas 2 bidang tanah tersebut di Kantor Notaris.
    5. Pertanyaan :
    I. Apakah hal demikian dibenarkan secara hukum atau Undang-Undang Pertanahan atau Pajak ?
    II. Apakah dapat timbul permasalahan jika dikemudian hari Bpk E akan balik nama atau membuat sertifikat tanah ?

    Terimakasih atas bantuannya.

  • gustian62

    Member
    21 October 2009 at 4:06 pm

    peralihan hak atas tanah dan bangunan waris di atas Rp 300 juta dkenai bphtb waris yg bebas bphtb adalah waris garis lurus vertikal ke atas da n ke bawah sedang kpd asik kandung tdk

  • anielsoul

    Member
    21 October 2009 at 4:57 pm

    saya coba membantu pak..

    I. sama saja.. pengalihan hak dengan menggunakan akta jual beli maupun akta hibah.. karena sesuai peraturan yang berlaku atas pengalihan hak atas tanah dan bangunan dikenakan PPHTB sebesar 5% dari nilai bruto kepada penjual dan BPHTB sebesar 5% dari NPOPTKP mengingat antara kedua belah pihak tidak berada dalam satu garis keturunan sedarah atau semenda kebawah atau keatas.. kecuali kedua belah pihak berada dalam satu garis keturunan sedarah atau semenda kebawah atau keatas.. maka atas pengalihan dibawah Rp. 300 juta seperti yang dikatakan oleh gustian62 dibebaskan dari PPHTB tetapi tetap dikenakan BPHTB sebesar 50% X 5% dari NPOPTKP..

    II. kalau sudah dihibahkan dan ada akta hibah notaris sepertinya tidak ada masalah..

    sekedar membantu.. mohon koreksi apabila ada kesalahan.. terima kasih..

Viewing 1 - 4 of 4 posts

Original Post
0 of 0 posts June 2018
Now