Forum Ortax › Forums › PPh Pemotongan/Pemungutan › Kapan-seharusnya-bukti potong PPh Pasal 23 dikreditkan…..?
Kapan-seharusnya-bukti potong PPh Pasal 23 dikreditkan…..?
harus pembetulan pak
harus pembetulan pak
- Originaly posted by andie:
Pak Begawan, kalo gitu harus pembetulan yah……..?
Benar….,
Trus apa penghsl yang dijadikan dasar pemotongan sudah dilaporkan dalam tahun 2008? sory gabung ya…. menurut saya kalo yang namanya pengkreditan baik itu PPh atopun PPN merupakan hak kita, jadi mau di kredit apa enggak ya terserah kita to, kalo gak dikredit ya dianggap aja disumbangkan ke negara, gitu … mohon tanggapan ya… tks.
Kalo pembetulan kan, pasti LB (dan pasti diperiksa)….kalo dikreditkan di SPT 2009 aja boleh gak? Ato pembetulan SPT 2008-tapi biar gak LB-SSP PPh 29 di-pbk dulu ke PPh 25 Masa tahun 2009…..boleh-kah? (Ada dasar hukumnya-kah?)
- Originaly posted by Siti Badriyah:
sory gabung ya…. menurut saya kalo yang namanya pengkreditan baik itu PPh atopun PPN merupakan hak kita, jadi mau di kredit apa enggak ya terserah kita to, kalo gak dikredit ya dianggap aja disumbangkan ke negara, gitu … mohon tanggapan ya… tks.
halah, gak segampang itu dong….begitu ketauan ada kredit pajak yang belum dilaporkan, pasti pihak KPP akan CURIGA, jangan2 ada penghasilan yang belum dilaporkan…kemudian keluar surat himbauan, konseling dan ujung2nya pemeriksaan pajak…..
Bukti potong dikreditkan sesuai dengan Tahun yang tertera di Bukti Potong, dan kalau ada kasus seperti itu berarti harus dilakukan Pembetulan. Bukti potong dibuat tahun 2008 dan baru diterima di bulan Mei 2009, berarti kesalahan berada di pihak perusahaan andie atau pihak yang berhak mengkreditkannnya, harusnya begitu dipotong paling lambat akhir bulan depan diminta dong.. karena kan seharusnya kalau dipotong paling lambat tgl 20 bulan berikutnya sudah dilapor ama yang memotong.
Untuk yang disampaikan sdra/i Hafiz_28 yang mengatakan ngak apa-apa.. wah hati-hati itu statment..jangan sampai kedengaran ama petugas pajak tuh…. karena yang dialami oleh Sdra/i Hafiz_28 itu tidak apa-apa karena ada apa-apanya eha.a..a.a….
Kalau boleh tau tuh… di KPP mana yang mengatakan bahwa Bukti Potong tahun yang sudah lewat beberapa tahun bisa dikreditkan di tahun2 berikutnya seperti yang dialami Hafiz_28.. bukti potong 2006 dilaporkan di 2007 ha..a.aa… kira-kira dasar hukumnya apa tuh bisa hea.a.a.a..Yang Jelas kalau sesuai dengan aturannya…. Tahun Bukti potong pajak menjadi Tahun dimana harus di kreditkan… ngak tau deh kalau ada aturan terbaru yang mengatakan lain…. boleh tuh dibagi aturannya hea.a..a
Kalo menurut saya, sepanjang bukti potong PPh 23-nya nilainya tidak material… mendingan gak usah dikreditkan aja sekalian.. karena akan LB.
Tapi, kalo nilainya material… yo wis deh terpaksa melakukan Pembetulan SPT dan konsekwensinya pasti LB dan berpotensi diPeriksa..- Originaly posted by andie:
Kalo pembetulan kan, pasti LB (dan pasti diperiksa)….kalo dikreditkan di SPT 2009 aja boleh gak? Ato pembetulan SPT 2008-tapi biar gak LB-SSP PPh 29 di-pbk dulu ke PPh 25 Masa tahun 2009…..boleh-kah? (Ada dasar hukumnya-kah?)
hehehe… ini sih rahasia qta berdua ya pak…
jangan sampe nyang lain tau…. apalagi fiscus..
tambahin biayanya sesuai kebutuhan, atau lakuin koreksi fiskal positif (yaa… cari2 gitzu..) sehingga tak terjadi lebih bayar.. hehehe.ambil jas taro di dinding …… JUST KIDDING.
ayo rekan nyang laen kasih saran lagi dong, jelas komentar saya barusan mrpk tindakan nyang gak bener yang tidak boleh di lakukan dan dihindari ……… kecuali kepepet hehehe, sekali lagi… JUST KIDDING.
gitzuuu….. - Originaly posted by andie:
Bukti potong PPh 23 tercantum tanggal 31-12-2008, namun baru diterima mei 2009 sehingga belum dikreditkan di SPT Tahunan PPh Badan tahun pajak 2008. Oleh Pemotong sudah dilaporkan di SPT Masa PPh 23 Desember 2008. Apakah pemberi jasa/penerima bukti potong harus menyampaikan SPT Pembetulan PPh 2008 atokah bukti potong tsb dikreditkan nanti di SPT Tahunan PPh Badan tahun pajak 2009? Mohon pencerahan dan dasar hukum yang eksplisit menjelaskan hal tsb. Makasih
prosedur normalnya harus dilakukan pembetulan. namun demikian, hal ini bisa berakibat LB yang konsekuensinya diperiksa. sebetulnya, bila telah melaksanakan ketentuan pajak sesuai aturan tidak ada yang perlu ditakutkan dengan yang namanya pemeriksaan.
akan tetapi bila tidak ingin terjadi LB dan diperiksa, tidak usah dikreditkan. adalah hak si wajib pajak untuk mengkreditkan atau tidak. kalau tidak dikreditkan malah WP yang rugi, karena harus bayar pajak lagi.
sepanjang penghasilan yang telah dipotong PPh 23 tersebut telah dilaporkan semuanya di dalam laporan keuangan yang disampaikan, rasanya tidak akan ada masalah.
Saran saya, bila dilakukan pembetulan bisa diperiksa karena LB, tidak dilakukan pembetulan bisa juga diperiksa karena diduga ada penghasilan yang tidak dilaporkan, kenapa tidak pilih pembetulan saja. kan jadi hemat.semoga membantu
salam kenapa saya mengatakan bisa… ceritanya begini
pada tahun 2005 perusahaan tempat saya bekerja diperiksa oleh fiskus, dan fiskus mendapatkan kredit pajak kami tetapi tidak ada bukti potongnya..tapi kami bilang klo itu belum dapat.. (dan memang dapatnya setelah ada pemeriksaan).. fiskusnya bilang ya sudah berarti masukan saja di spt tahun depan… gitu
maaf klo saya salah yaKomentar rekan Fsormin benar, seharusnya kita yg proaktif, jangan sampai selisih waktu terlampaui lama, masa sampai 5 bulan, baru diterima BUKPOT nya.
PEMBAYARAN PAJAK BISA KITA LAKUKAN SENDIRI DAN BISA MELALUI PEMOTONG /PEMUNGUTAN, MAKA YANG PERLU DIPERHATIKAN JIKA MELALUI PEMOTONGAN JANGAN HANYA MAU DIPOTONG UNTUK PEMBAYARAN PAJAKNYA TAPI HARUS SEGERA MINTA BUKTI POTONGNYA BIAR TIDAK JADI MSLAH.
- Originaly posted by hanif:
prosedur normalnya harus dilakukan pembetulan. namun demikian, hal ini bisa berakibat LB yang konsekuensinya diperiksa. sebetulnya, bila telah melaksanakan ketentuan pajak sesuai aturan tidak ada yang perlu ditakutkan dengan yang namanya pemeriksaan.
Betul mas hanif,
cuman kalo nama nya diperiksa qta jadi ribet,……
spend time u/ layani pemeriksaan,… trus masih suka ada lho oknum nyang cari2 masalah trus kalo dicari-cari mah suka ada aja nyang kececer… ujung2nya … UUD… hoalaaaah.. jadi kalo bisa seeh tidak diperiksa aja gitzuu…gitzu gak gitzu…… tetep gitzu
mudah-mudahan kalau yang sekarang nggak lagi rekan akinya_najmee. sebab remunerasi mereka sudah luar biasa besarnya. lagian sanksi terhadap oknum yang nakal juga semakin berat. ditawarin air putih saja kadang mereka ndak mau.
Salam