Media Komunitas
Perpajakan Indonesia

Forum Ortax Forums PPh Badan kurs mana yang dipakai

  • kurs mana yang dipakai

     begawan5060 updated 13 years, 9 months ago 5 Members · 9 Posts
  • Maitri

    Member
    28 September 2011 at 1:58 pm
  • Maitri

    Member
    28 September 2011 at 1:58 pm

    sdr.
    mohon petunjukknya…

    perusahaan ada hutang lain-lain yaitu hutang pada biaya – biaya operasional.

    saat pembayaran kurs yg disepekati kedua pihak iS$=7.000
    kurs tengah BI asumsi 6.500

    Q:
    jurnal saat hutang
    biaya operasional pada hutang lain-lain (SGD) pakai kurs?

    jurnal saat bayar
    hutang lain-lain pada kas (IDR) pakai kurs?

    terima kasih

  • kaSSkus

    Member
    28 September 2011 at 2:20 pm
    Originaly posted by Maitri:

    jurnal saat bayar
    hutang lain-lain pada kas (IDR) pakai kurs?

    pake kurs yg telah disepakati = 7.000
    artinya kapanpun dibayarnya, tetap pake kurs tsb

  • tolt

    Member
    28 September 2011 at 2:28 pm

    menurut saya:

    Originaly posted by Maitri:

    jurnal saat hutang
    biaya operasional pada hutang lain-lain (SGD) pakai kurs?

    Dr. Beban
    Cr. Hutang lain-lain
    menggunakan kurs BI

    Originaly posted by Maitri:

    jurnal saat bayar
    hutang lain-lain pada kas (IDR) pakai kurs?

    Dr. Hutang lain-lain
    Cr. Bank
    Dr/Cr. Selisih kurs
    menggunakan kurs saat bayar.

    Selisih kurs terjadi bila ada perbedaan antara kurs saat pencatatan hutang dengan kurs saat pembayaran.

    Mohon pendapat nya jika ada pndapat yg lain atau koreksinya.
    Terimakasih

  • shatamp

    Member
    28 September 2011 at 4:55 pm
    Originaly posted by Maitri:

    Q:
    jurnal saat hutang
    biaya operasional pada hutang lain-lain (SGD) pakai kurs?

    jurnal saat bayar
    hutang lain-lain pada kas (IDR) pakai kurs?

    Jurnal saat hutang :
    Pake kurs tengah BI =6.500, karena hutang dalam valuta asing setiap bulan harus di adjust rate berdasarkan kurs tengah BI dan selisih kursnya dari bulan lalu ke bulan sekarang dst dicatat sebagai keuntungan/kerugian selisih kurs

    Jurnal saat bayar :
    Sebenarnya berdasarkan kurs pada saat bayar, tetapi karena sudah ada kesepakatan maka menggunakan kurs 7.000.

    Jika kurs yg dibayar > kurs pencatatan, maka terjadi kerugian selisih kurs. Demikian juga sebaliknya.

    Dalam contoh diatas terjadi kerugian selisih kurs.

    Salam

  • begawan5060

    Member
    28 September 2011 at 5:13 pm
    Originaly posted by kaSSkus:

    pake kurs yg telah disepakati = 7.000
    artinya kapanpun dibayarnya, tetap pake kurs tsb

    Sependapat….

    Originaly posted by Maitri:

    perusahaan ada hutang lain-lain yaitu hutang pada biaya – biaya operasional.
    saat pembayaran kurs yg disepekati kedua pihak iS$=7.000
    kurs tengah BI asumsi 6.500

    Pada hakekatnya, traksaksi yang demikian, bukanlah transaksi dengan valas… tetapi murni traksaksi dengan IDR..
    Dengan demikian, kurs BI/kurs KMK tidak perlu diperhatikan..

  • Maitri

    Member
    29 September 2011 at 10:29 am
    Originaly posted by begawan5060:

    Pada hakekatnya, traksaksi yang demikian, bukanlah transaksi dengan valas… tetapi murni traksaksi dengan IDR..
    Dengan demikian, kurs BI/kurs KMK tidak perlu diperhatikan..

    namun sebelumnya ada pengakuan/pencatatan adanya hutang lain-lain(SGD)…

    seperi sdr.shatamp

    Originaly posted by shatamp:

    Jurnal saat hutang :
    Pake kurs tengah BI =6.500, karena hutang dalam valuta asing setiap bulan harus di adjust rate berdasarkan kurs tengah BI dan selisih kursnya dari bulan lalu ke bulan sekarang dst dicatat sebagai keuntungan/kerugian selisih kurs

    bukankah kita juga concern kurs tengah Bi point tsb sdr begawan5060?

    mhon koreksinya…?

    salam

  • begawan5060

    Member
    29 September 2011 at 11:20 am
    Originaly posted by Maitri:

    bukankah kita juga concern kurs tengah Bi point tsb sdr begawan5060?

    Misal tagihan sebesar SGD 10,000 dan konversi yang disepakati Rp. 7.000
    Maka dalam tagihan tertera SGD 10,000 = Rp. 70.000.000
    Bukankah berati tagihannya adalah Rp. 70.000.000? SGD 10,000 ditulis atau tidak, sudah nggak ngaruh…
    Meskipun kurs SGD naik menjadi Rp. 100.000, bayarnya tetap saja sebesar Rp. 70.000.000
    Dengan demikian, pada hakekatnya bukankah transaksi tsb bukan transaksi dgn valas?

    Dengan kata lain, apabila ada kesepakatan nilai kurs seperti tsb di atas, bukankah bisa dibilang lu punya utang ke gue sebesar Rp. 70.000.000

  • begawan5060

    Member
    29 September 2011 at 11:41 am

    Contoh lain :
    1. Invoice sebesar SGD. 10,000 (tanpa kesepakatan kurs), maka harus dibayar sesuai kurs yang berlaku pada saat pelunasan
    2. Invoice sebesar SGD. 10.000 = Rp. 70.000.000 (ada kesepakatan kurs), maka invoice tsb adalah invoice IDR

Viewing 1 - 9 of 9 posts

Original Post
0 of 0 posts June 2018
Now