Forum Ortax › Forums › PPh Pemotongan/Pemungutan › Menghitung Pesangon yang ditanggung Perusahaan.
Menghitung Pesangon yang ditanggung Perusahaan.
Sebelumnya makasih banyak atas atensi dari rekan-2 semua karena sebenarnya saya juga pernah menghitung dg model tersebut dan dengan model gross up kalo kita memotong PPh 23, hanya saja saya ragu sebab apa?
Kalo saya hitung dulu dg model gross seperti cara tersebut diatas akan menghasilakn HUTANG PAJAK YG LEBIH BESAR DARI SEBENARNYA YG TERUTANG, meski kemudian akan muncul pilihan mo pilih Rp. 954.970 tapi tidak bisa dibiayakan atau mo pilih Rp. 1.005.231 tapi dapat dibiayakan?
Sekali lagi thanks banget.Yang 1.250.000 sepertimya dari pengecualian 25.000.000,- jadi rumus pajaknya dikurangi 5% x 25.000.000 = 1.250.000
saya juga pernah dapat rumus itu waktu ikut pelatihan…… tapi krn nature saya nggak suka rumus dan demen minimalis, saya sering pake cara goblok2an berikut untuk ngitung gross up :
Pesangon sebelum Gross Up : Rp. 44.099.400,00
DPP : Rp. 44.099.400,00 – Rp. 25.000.000,00 = Rp. 19.099.400,00
PPh = 5% X Rp. 19.088.400,00 = Rp. 954.970,00
Pesangon + PPh = Rp. 19.088.400,00 + Rp. 954.970,00 = Rp. 20.104.632,00
Pesangon Rp. 44.099.400,00
PPh 954.970,00
Diterima karyawan Rp. 43.144.430,00Pesangon di Gross Up :
= Rp. 25.000.000,00 + Rp. 20.104.632,00 = Rp. 45.104.632,00
DPP : Rp. 45.104.632,00 – Rp. 25.000.000,00 = Rp. 20.104.632,00
PPh = 5% X Rp. 20.104.632,00 = Rp. 1.005.232,00
Pesangon Rp. 45.104.632,00
PPh 1.005.232,00
Diterima karyawan Rp. 44.099.400,00kalo dibilang metode gross up menghasilkan utang pajak yang lebih besar dari yg sebenarnya terutang kesannya negatif ya….. menurut saya sih ……krn DPP dengan metode gross up memang lebih besar dari DPP tanpa gross up, maka wajar dong kalo PPh-nya juga lebih besar…. dan itulah pajak yang sebenarnya terutang.
aku mau dunk dikasih tau formula penghitungan metode gross up berdasarkan klasifikasi pegawai tetap. trims
@tamba
kalo yang lebih dari 50 juta rumusnya beda gak bos ????Rekan evan212, rumusnya akan berbeda jika pesangon lebih dari 50 juta kurang dari Rp100jt.
Jadi rumusnya :
a = Pesangon yang diberikan sebelum gross up
b = Tunjangan Pajak,
maka untuk pesangon Rp50jt<Pesangon<Rp100jt
((a+b)-50,000,000)x 10%+1,250,000 = b
0,1a + 0,1b-3,750,000 = b
0,1a – 3,750,000 = 0,9b
(0,1a – 3,750,000)/0,9 = bUntuk membuktikan keakuratan rumus diatas, misalnya pesangon diberikan kepada karyawan net (atau sebelum gross up) sebesar Rp 55,000,000, maka perhitungan tunjangan pajaknya adalah sebagai berikut:
(0,1 x Rp 55,000,000 – Rp 3,750,000)/0,9 = b
1,750,000/0,9 = b
1,944,444 = bJadi jumlah total pesangong adalah = Rp 55,000,000 + 1,944,444 = Rp 56,944,444
Menghitung pajak terhutang dari Rp 56,944,444 adalah sebagai berikut:
Jumlah Pesangon Rp 56,944,444
Pengecualian Rp 25,000,000
Kena Pajak Rp 31,944,444
Pajak Terhutang :
5% x Rp 25,000,000 = Rp 1,250,000
10% x Rp 6,944,444 = Rp 694,444
Total Pajak Terhutang = R[ 1,944,444Rekan tamba, mohon dihitungin kalau gaji 1000.000/bln berhenti maret 2008, pesangon 30.000.000, cara perhitungan gross up nya gimana rumusnya ya..?
tq.asma
Rekan asma, untuk perhitungan tunjangan pajak untuk pesangon sebesar Rp 30,000,000 dapat melakukannya dengan rumus dibawah ini.
a = Pesangon yang diberikan sebelum gross up
b = Tunjangan Pajak
maka untuk perhitungan tunjangan pajak dalam kasus diatas adalah:b = (0,05 a – 1,250,000)/0,95
b = (0,005 * 30,000,000 – 1,250,000)/0,95
b = (1,500,000 -1,250,000)/0,95
b = 250,000 / 0,95
b = 263,158Pembuktian :
Jumlah Pesangon sebesar Rp 30,263,158
Pengecualian Rp 25,000,000
Kena Pajak Rp 5,263,158
Pajak tarif 5% Rp 263,158Thx
Pak. tamba, mo tanya dong mengenai PPH gross up atas pesangon. kalo pesangonnya 100 – 200 Juta dan lebih dari 200 juta rumusannya gmn yah? soalnya kemaren aku coba2 kok salah yah? rumusan aku seperti ini.
100 – 200 Juta = 0,15a – 11.250.000/0,85
lebih dari 200 juta = 0,25a – 38.750.000/0,75
rumus yg bener gmn yah pak? thanks yah pakSalam Hangat
Santy