Forum Ortax › Forums › PPh Pemotongan/Pemungutan › PASAL 23 …. MENDESAK EUY !!!
PASAL 23 …. MENDESAK EUY !!!
HAI CINT,……
boss gw nanya, kalau atas penghasilan jasa kita gak dipotong psl 23 oleh bouwhier, apakah kita harus menyetorkannya sendiri ???
meski udh gw bilangin bahwa gak usah menyetor psl 23 sendiri, tapi boss gw tetep blom yakin dan minta gw unjukin peraturannya nyang jelas2 memuat ketentuan tsb.
ada nyang kasi tau peraturannya gak ???
weleh- weleh… jangan2 boss gw bener, ada keharusan u/ nyetor sendiri
tulung ya
tulung lagi mendesak uy, mdh2an jwbn gw bener… kalo gak…. mati gw!thx
untuk PPh Pasal 23, wajib dipotong oleh pengguna Jasa… (di akuntansi nama COA-nya Prepaid Tax atau Pajak Dibayar Dimuka) yg dibukukan oleh Pemberi Jasa.
dalam hal, pengguna jasa tidak memotongnya… maka pemberi jasa tidak usah menyetor sendiri… jadi tanggung jawab pemotongan PPh Pasal 23 berada di pihak Pengguna Jasa.
Tapi, apabila jasa yg diberikan merupakan Objek PPh Pasal 4 (2)-Final.. apabila si Pengguna Jasa tidak memotong… nah, Pemberi Jasa wajib menyetor & meloporkan sendiri pajak yg terutang.pasal 23 undang-undang no 36 tahun 2008
Atas penghasilan tersebut di bawah ini dengan nama dan dalam bentuk apa pun yang dibayarkan, disediakan untuk dibayarkan, atau telah jatuh tempo pembayarannya oleh badan pemerintah, subjek pajak badan dalam negeri, penyelenggara kegiatan, bentuk usaha tetap, atau perwakilan perusahaan luar negeri lainnya kepada Wajib Pajak dalam negeri atau bentuk usaha tetap, dipotong pajak oleh pihak yang wajib membayarkan
so, untuk pph pasal 23 tidak ada kewajiban pemberi jasa untuk memotong pph 23. yang memiliki kewajiban memotong pph 23 adalah pihak penerima jasa atau pihak yang membayarkan.regards
Rekan L3vi … kalau pengguna jasa tidak memotong dan menyetor apa ada sanksinya (lupa memotong) ?
- Originaly posted by L3V1:
dalam hal, pengguna jasa tidak memotongnya… maka pemberi jasa tidak usah menyetor sendiri… jadi tanggung jawab pemotongan PPh Pasal 23 berada di pihak Pengguna Jasa.
Tapi, apabila jasa yg diberikan merupakan Objek PPh Pasal 4 (2)-Final.. apabila si Pengguna Jasa tidak memotong… nah, Pemberi Jasa wajib menyetor & meloporkan sendiri pajak yg terutang.makasih L3v….
gw jg udh jawab gitu, tapi boss nanyain aturannya yang nyata2 baik tersurat maupun tersirat memuat ketentuan itu…
tolong L3V… unjukin aturannya juga dong..skali lagi makasih..
gitzu… - Originaly posted by bayem:
pasal 23 undang-undang no 36 tahun 2008
Originaly posted by bayem:so, untuk pph pasal 23 tidak ada kewajiban pemberi jasa untuk memotong pph 23. yang memiliki kewajiban memotong pph 23 adalah pihak penerima jasa atau pihak yang membayarkan
Makasih bangggetttss pak bayem…
sy jadi bernafas lega lagi skarangnuhun GUSTIIII…….
Setuju dengan rekan L3V1
Pasal 23
(1) Atas penghasilan tersebut di bawah ini dengan nama dan dalam bentuk apa pun yang dibayarkan, disediakan untuk dibayarkan, atau telah jatuh tempo pembayarannya oleh badan pemerintah, subjek pajak badan dalam negeri, penyelenggara kegiatan, bentuk usaha tetap, atau perwakilan perusahaan luar negeri lainnya kepada Wajib Pajak dalam negeri atau bentuk usaha tetap, dipotong pajak oleh pihak yang wajib membayarkan:
sesuai dengan bunyi pasal 23 ayat 1 UU No. 36 Tahun 2008 diatas, mekanisme PPh 23 pembayaran adalah melalui pemotongan. dengan demikian, bila pemotong tidak melaksanakan tugasnya, tidak ada kewajiban untuk menyetorkan sendiri bagi yang punya penghasilan.
Salam
setuju pula dengan rekan Bayem
Salam
makasih smuanya
makasih L3v…
makasih pak bayem..
makasih pak hanif….
atas smua penjelasannya.
jazakumullah khoirun jaza..salam hormat dari saya
- Originaly posted by akinya_najmee:
makasih pak bayem..
aduh, jangan panggil pak dong. aku kan masih muda. hahahaha….
… kalau pengguna jasa tidak memotong dan menyetor apa ada sanksinya (lupa memotong) ?
@ Rekan Mata, dalam hal Pengguna Jasa tidak memotong PPh Pasal 23 maka sanksi yg dikenakan adalah bunga sebesar 2% X banyaknya bulan X Pokok Pajak.. (maks. 2 12 bulan atau 48%).. biasanya diketahui pada saat Pemeriksaan.
jadi, Pengguna Jasa dikenakan :
1. Pokok PPh Pasal 23.
2. Bunga.Sory, maksudnya 12 bulan atau 48%…
bukannya, kenaikan 100% ditagih pakai SKPKB rekan L3V1
Salam
apa yang diungkapkan tuh si bayem ama l3vi tuh benar tuh… kagak salah lagi.
ngak usah bingung kalau masih kasus2 gituan….percuma banyak teman di Ortax hea.a.a..a.a..Dan kalau ngak dipotong oleh si pembayar alias yang menerima mamfaat jasa tadi, ya ruginya bagi sipenjual/yang menerima pembayaran paling-paling nanti di SPT Tahunannya Pajak terutangnya lebih besar, karena itu tuh… kredit pajak dari PPh Psl 23 yang dipotong pihak lain kecil atau tidak ada, jadi Kurang bayar pajaknya tambah besar.. begicuuuuuuuuuuuu hea..a.a.a.
kan ada istilah Memotong, Memungut, Menyetor, Melapor…. nah masalah resiko…..tinggal lihat deh siapa yang punya tanggung jawab…