Buat teman-teman Ortax, minta tolong di share dong kasus ini, kasusnya adalah
– PT. A adalah perusahaan PDN/Dalan negeri hendak mengimport barang dari China / BKP barang modal berupa Mesin dengan nilai USD $ 100.000.- dari Perusahaan yang di China, sebut saja perusahaan di CHinanya itu namanya "FUFU Ltd",
– PT. A (PKP) karena tidak punya API atau karena pertimbangan bisnis, meminta Importir PDN/Dalan negeri mengimport barang tsbt pada Perusahaan PT. GGG dengan PKP dengan semua urusan biaya import dilakukan oleh PT. GGG dan Dananya dipinjam dari PT. A selaku pembeli barang. Disepakati Jasa Import u PT. GGG adalah 2% dari semua biaya Import barang mesin tsbt, misalkan. Rp. 20.000.000.
– PT. A memberikan pinjaman sementara ke PT. GGG Rp. Rp. 50.000.000.- sekaligus u membiayar biaya-biaya import diluar jasa/fee PT. GGG, termasuk PPn import, misalkan PPn Import 10.000.000.-
– PT. GGG membayar PPn Import setelah mengisi PIB dengan data: Data Pemasuk : FUFU LTd, Import: PT. GGG dan Pemilik PT. A.
– SCBP PIB tsbt dibayar PT. GGGG u PPn Rp. 10 juta dan membuat QQ atas SSCB PT. GGG QQ PT. A.

Pertanyannya:
1. Saat mengisi formulir B1 (PM atas Import), apakah nama "FUFU ltd" di buat di Penjual BKP atau PT. GGG.
2. Apakah atas semua biaya reimbursment seperti biaya Lift on, lift off dan importir lainnya yang sudah ditalangi oleh PT. GGG dan di potong dari pinjaman tsbt, dikenakan juga PPN.
3. Bila ditagih dengan tagihan Fee / satu invoice dengan Fee dengan reimbursment, apakah ada masalah dikemudian hari, bahwa tagihan yang dikenakan PPN hanya Jasa Fee Importir PT. GGG atau gimana?

Thanks