Forum Ortax › Forums › PPN dan PPnBM › PT A.Belum PKP, faktur pajak dapat dikreditkan??
PT A.Belum PKP, faktur pajak dapat dikreditkan??
dear all attn : rekan ginting
cukup pembeli punya NPWP aja (meskipun belum dikukuhkan sebagai PKP) maka dapat diterbitkan FP Standar.
saya kurang setuju, karena apabila penjual PKP menerbitkan FP standar kepada pembeli non PKP. karena FP standar merupakan pengkreditan pajak masukan sedangkan faktur pajak keluaran gak ada.
menurut saya bagi pembeli non PKP, maka diterbitkan FP sederhana
mohon koreksi….
Sepertinya memang tidak disebutkan di UU klu atas pembeli yang mempunyai NPWP namun belum PKP diterbitkan faktur pajak standar maka konsekuensinya sama dengan faktur pajak sederhana yakni di pihak pembeli tidak dapat dikreditkan sebagai faktur pajak masukan
jadi yang dikatanya rekan otong, bahwa pembeli yang belum PKP boleh diterbitkan faktur pajak standard ya, cuma gak bisa dikreditkan PM??
mohon penjelasan……..
Menurut saya seperti itu, karena di UU dan Per-159/PJ/2006 tidak menyebutkan persyaratan fp standar pkp bagi pembeli hanya ada di contoh ada kolom NPPKP maka bisa dicantumkan -, fp sederhana bagi konsumen akhir atau identitasnya tidak lengkap
gmana menurut rekan2 ortax tentang masalah ini…
apakah boleh kalau pihak penjual menerbitkan faktur pajak kepada pihak pembeli non PKP dengan faktur pajak standar
Seharusnya kalo telah diketahui sang Pembeli adalah sebuah Badan walaupun non PKP kita berhak mengeluarkan FP Standart apalagi nominalnya cukup besar
faktur sederhana diberikan untuk konsumen akhir/pengguna akhir
Toh sebenarnya juga FP standard dan Sederhana beda perlakuan namun tetap kewajiban setor dan lapor bagi penjual…
hal ini bisa dimanfaatkan oleh Badan Non PKP, karena FP Standard tidak dapat dikreditkan bisa tuh buat jual beli faktur kepada PKP yang butuh Pajak Masukan hehehehehe…..harga cocok untuk faktur maka nama yang digunakan NPWP si pemesan namun transaksi tetap oleh Badan Non PKP……Ga mungkin banget dunk, gimana nanti klu dicek arus barang dan arus kasnya ??
y itu lah pentingnya double book….
arus kas juga diperhatikan uang keluar sejumlah Faktur
Untuk arus barang y harus pintar pilih barang
dan barang yang dapat cepat habis dalam satu periode…
co: pabrik kertas g mgkn beli bahan kulit
ini cuma pendapat aja….toh uda banyak tau sama tau kog….
kalo g bisa g usah dipaksa…karena memang rawan bila tidak dapat diback up dalam administrasinyaWah-wah… Kek gini apa ga masuk sebagai tindak pidana nih ?
yah pidana lah….
brapa c corporate yang g double book?paling juga BUMN,PMA dan Perusahaan Tbk
cuma asian agri aja segede itu brani double book….
kalo maw diaudit bner2 smw corporate…
bisa2 tutup smw prshaan…..coz penggelapan pajak…
sedikit atau banyak yg lakukan…
y smoga lah bersama pajak dan dana hanya untuk kas negara bukan yang lain:
usaha dan investasi menjadi baiksaya lebih setuju pendapat rekan otong.
Pihak penjual menerbitkan faktur pajak standar/sederhana kepada pihak pembeli apabila pembeli belum PKP tapi sudah punya NPWP.
sedangkan pihak penjual menerbitkan faktur pajak sederhana kepada pihak pembeli apabila pembeli belum PKP, juga gak punya NPWP
mohon koreksi………..
Dear all…
ada tanggapan tentang masalah ini, kalau ada silakan………..
lah jelas2 ga bisa mas..kalo mau dikreditkan trus dilaporin di SPT mana hayyoo?? wong blom PKP ya ga wajib laor SPT Masa PPN…:)
Dear rekan-rekan senior,
Apakah Perusahaan/Badan yang omsetnya di bawah 600jt setahun, boleh untuk tidak mengajukan menjadi PKP (non PKP) ?
Bila belum PKP, bagaimana cara Pelaporan Penjualan dan Pembeliannya setiap bulan?
Sedangkan bukankah kalo belum PKP tidak perlu melaporkan SPT Masa PPN & tidak boleh buka Faktur Pajak ?Mohon petunjuk para senior.
Terima kasih- Originaly posted by mano:
Apakah Perusahaan/Badan yang omsetnya di bawah 600jt setahun, boleh untuk tidak mengajukan menjadi PKP (non PKP) ?
tidak perlu, masih dibawah 600 juta memang belum menjadi PKP
Originaly posted by mano:Bila belum PKP, bagaimana cara Pelaporan Penjualan dan Pembeliannya setiap bulan?
jawabanya:
Originaly posted by mano:belum PKP tidak perlu melaporkan SPT Masa PPN & tidak boleh buka Faktur Pajak
mohon koreksinya…