Media Komunitas
Perpajakan Indonesia

Forum Ortax Forums PPh Pemotongan/Pemungutan sewa bangunan pakai valas, kurs apa yang dipakai?

  • sewa bangunan pakai valas, kurs apa yang dipakai?

  • ranto

    Member
    1 April 2009 at 10:23 am
  • ranto

    Member
    1 April 2009 at 10:23 am

    misalnya tgl 2 Maret 2009 PT.A sewa bangunan kepada PT.B dengan valas SGD $2.000.00 sebulan

    pada tgl 1 April 2009 PT.A membayar uang sewa dan PT.A menerbitkan bukti potong PPh Pasal 4 ayat (2) atas sewa bangunan

    jadi kurs apa yang dipakai untuk dikonversi dulu ke Rupiah?

  • hary_hary

    Member
    1 April 2009 at 11:12 am

    pencatatan biaya pada sewa biasanya memakai kurs pajak, atau sesuai dengan faktur pajak yg diterbitkan PT. B, pembayaran pada tgl 1 April 2009 menggunakan kurs BI, perbedaan selisih kurs akan dicatat sebagai laba/rugi selisih kurs.

  • ranto

    Member
    1 April 2009 at 11:17 am

    ada tanggapan yang lain…..

  • ranto

    Member
    1 April 2009 at 2:32 pm

    belum ada tanggapan ya…….

  • ranto

    Member
    1 April 2009 at 5:52 pm

    please comment……….

  • juni

    Member
    1 April 2009 at 6:08 pm
    Originaly posted by ranto:

    misalnya tgl 2 Maret 2009 PT.A sewa bangunan kepada PT.B dengan valas SGD $2.000.00 sebulan

    pada tgl 1 April 2009 PT.A membayar uang sewa dan PT.A menerbitkan bukti potong PPh Pasal 4 ayat (2) atas sewa bangunan

    jadi kurs apa yang dipakai untuk dikonversi dulu ke Rupiah?

    mau tanya apa dulu nieh?
    pembukuan apa pajaknya?

  • begawan5060

    Member
    2 April 2009 at 9:24 am
    Originaly posted by ranto:

    misalnya tgl 2 Maret 2009 PT.A sewa bangunan kepada PT.B dengan valas SGD $2.000.00 sebulan pada tgl 1 April 2009 PT.A membayar uang sewa dan PT.A menerbitkan bukti potong PPh Pasal 4 ayat (2) atas sewa bangunan jadi kurs apa yang dipakai untuk dikonversi dulu ke Rupiah?

    Untuk memotong PPh Ps 4 ayat (2) pake kurs KMK, untuk membukukan biaya sewa pake kurs tengah BI

  • prima07

    Member
    2 April 2009 at 9:31 am

    Sekedar menambahkan,

    untuk pencatatan di pembukuan, bisa juga menggunakan kurs intenal bank tertentu. Biasanya siy bank dimana kita menjadi nasabah.

  • ranto

    Member
    2 April 2009 at 9:43 am

    attn begawan

    misalnya PT.A sewa bangunan kepada PT.B SGD $2.000.00 sebulan. pada saat bayar kurs KMK Rp.7.720.35, sedangkan kurs realisasi (money changer) Rp.7.700. kurs tengah BI Rp.7.710.15

    PT.A mencatat jurnal sbb :
    Biaya Sewa bangunan [D] Rp15.400.000,-
    Kas/bank [K] Rp.13.855.930,-
    Hutang PPh Pasal 4 ayat (2) Rp. 1.544.070,-

    boleh jurnal seperti itu?
    sehingga tidak perlu muncul selisih kurs lagi

  • begawan5060

    Member
    2 April 2009 at 10:21 am

    Biaya sewa, dihitung dgn kurs tengah BI = SGD $2.000 X Rp. 7.710,15 = Rp. 15.420.300
    PPh Ps 4(2) dihitung dgn kurs KMK = 10% X SGD $2.000 X 7.720,35 = Rp. 1.544.070

    Pencatatan :
    Biaya sewa (kurs realisasi) = SGD $2.000 X Rp. 7.700 = Rp. 15.400.000
    Biaya sewa (dibukukan) = SGD $2,000 X Rp. 7.710,15 = Rp. 15.420.300
    Selisih kurs = Rp. 15.420.300 – Rp. 15.400.000 = Rp. 20.300

  • begawan5060

    Member
    2 April 2009 at 10:25 am

    Biaya sewa, dihitung dgn kurs tengah BI = SGD $2.000 X Rp. 7.710,15 = Rp. 15.420.300
    PPh Ps 4(2) dihitung dgn kurs KMK = 10% X SGD $2.000 X 7.720,35 = Rp. 1.544.070

    Pencatatan :
    Biaya sewa (kurs realisasi) = SGD $2.000 X Rp. 7.700 = Rp. 15.400.000
    Biaya sewa (dibukukan) = SGD $2,000 X Rp. 7.710,15 = Rp. 15.420.300
    Selisih kurs = Rp. 15.420.300 – Rp. 15.400.000 = Rp. 20.300

Viewing 1 - 12 of 12 posts

Original Post
0 of 0 posts June 2018
Now