berbagi cerita aja rekan ortax, dan minta masukan dan pendapat nya..
di kantor saya ada kantor cabang di Palembang.. dan kantornya itu disebut kantor juga nga ya soalnya bentuknya kayak rumah biasa dan disamping rumah itu ada lapangan yang dibuat Seng penutup diatasnya untuk dijadikan sebagai tempat parkir truk ( sebenarnya untuk truk DISPLAY ).. ya muat 2 truk lah disitu..

terus biaya sewa atas rumah dan sudah termasuk lapangan tersebut misalnya 15juta rupiah per tahun.. sewanya itu dibayar kayak kita bayar kontrakan rumah biasa gitu langsung ke pemilik ya kayak pak haji yang banyak kontrakan gitu deh hehe..
nah peruntukannya kan jelas untuk keperluan kantor cabang itu, nah dipotong PPh 4 (2) nga ya? menurut saya naturenya sih jelas sewa tanah dan bangunan dan harusnya dipotong PPh Final 4(2).. tapi kalo saya mengingat saya bayar kontrakan rumah saya yang langsung ke pak haji gitu tidak dipotong 4(2).. haha..

share aja rekan2 dan minta pendapat dari rekan2 yang tentunya beraneka ragam..

Thanks..

ya karena saya berpikir naturenya harus dipotong PPh 4(2) atas tanah dan bangunan tersebut emang telah saya gross up pembayarannya di catatan akuntansi saya, tapi permasalahannya saya merubah itu ketika saya baru masuk bekerja disini ( kurang lebih 4 bulan ) sedangkan kontrak perjanjian nya sudah mau 1 tahun dan tentunya pak haji tersebut sangat keberatan untuk sekedar mengganti isi dari perjanjian kontrak tersebut walaupun cuma diganti nominalnya saja dan tingal tanda tangan..