Media Komunitas
Perpajakan Indonesia

Forum Ortax Forums PPh Orang Pribadi SPT Tahunan Orang Pribadi Tahun 2014

  • SPT Tahunan Orang Pribadi Tahun 2014

     wrmhswr updated 10 years, 3 months ago 86 Members · 200 Posts
  • girlzangel

    Member
    6 March 2015 at 1:31 pm

    Saya mau tanya donk utk suhu2 ortax,

    th 2014 suami sy tidak bekerja lg. NPWP terpisah. Sy sbg istri masih bekerja di perusahaan A.
    thn 2013, di SPT suami sy mskin penghasilan istri (sy) dr 1 pemberi kerja didlm SPT suami 2013, dimana daftar keluarga tertulis saya sbg karyawati.
    (2013, status NPWP terpisah), jadi pelaporan masing2 SPT 2013.

    Sekarang karena ada perubahan di SPT terbaru, jadi saya binun. Apa ada solusi untuk kasus saya? dimana rencana baru thn 2015, NPWP istri digabung dengan suami, karena takut ga keburu untuk gabung NPWP saat ini.
    Untuk di SPT 2014 suami sy sebaiknya pake SPT 1770 dgn status perpjk WP : KK atau MT yach? dimana penghasilan suami nol. DI SPT 2014 saya sendiri sbg istri, status perpjk WP nya KK atau MT ? kalo MT, kan melampirkan perhitungan PH-MT, dimana setelah saya itung malah lebih bayar banyak banget. Saya malas kalo lebih bayar, pasti diperiksa Pajak nantinya.
    Ditunggu solusi dari para suhu Ortax 🙂

  • teguh2013

    Member
    6 March 2015 at 2:28 pm
    Originaly posted by wrmhswr:

    Originaly posted by cmarcus:
    setahu saya 1721 A1 hanya setahun 1x atau pada saat karyawan bersangkutan resign…
    gak pernah saya dengar 1721 A1 tiap bulan

    sependapat.

    rekan teguh2013 hanya perlu menghitung di kertas kerja, dan memindahkan hasilnya di 1771 – I yang bulanan.

    Ya, terima kasih master juga teman2 yang sudah memberikan advis.

    Sekalian mau nanya, SPT PPH Pasal 21 bulan Januari s/d Desember 2014 akan diadakan pembetulan. Karena pembetulan tersebut terjadi lebih bayar, yaitu jumlah yang disetor dalam SSP lebih tinggi dari pajak yang seharusnya dipotong. Terhadap kelebihan potong tersebut apa boleh kalau dibiarkan saja ?

  • wrmhswr

    Member
    6 March 2015 at 3:05 pm
    Originaly posted by girlzangel:

    thn 2013, di SPT suami sy mskin penghasilan istri (sy) dr 1 pemberi kerja didlm SPT suami 2013, dimana daftar keluarga tertulis saya sbg karyawati.

    Originaly posted by girlzangel:

    (2013, status NPWP terpisah), jadi pelaporan masing2 SPT 2013.

    yang benar yang mana rekan, lapor2 masing2 terpisah atau digabung dalam satu SPT suami?

    Originaly posted by girlzangel:

    Sekarang karena ada perubahan di SPT terbaru, jadi saya binun. Apa ada solusi untuk kasus saya? dimana rencana baru thn 2015, NPWP istri digabung dengan suami, karena takut ga keburu untuk gabung NPWP saat ini.

    aturannya sama dari tahun2 sebelum2nya rekan, hanya ada perubahan formulirnya saja.

    Originaly posted by girlzangel:

    Untuk di SPT 2014 suami sy sebaiknya pake SPT 1770 dgn status perpjk WP : KK atau MT yach? dimana penghasilan suami nol. DI SPT 2014 saya sendiri sbg istri, status perpjk WP nya KK atau MT ? kalo MT, kan melampirkan perhitungan PH-MT, dimana setelah saya itung malah lebih bayar banyak banget. Saya malas kalo lebih bayar, pasti diperiksa Pajak nantinya.

    Jika NPWP istri terpisah, baik suami maupun istri wajib melaporkan SPT Tahunan sendiri2, dengan status MT, dan melampirkan lembar perhitungan suami istri.

  • wrmhswr

    Member
    6 March 2015 at 3:08 pm
    Originaly posted by teguh2013:

    Terhadap kelebihan potong tersebut apa boleh kalau dibiarkan saja ?

    kenapa dibiarkan saja rekan? apa tidak sayang duitnya?

  • teguh2013

    Member
    7 March 2015 at 3:44 pm
    Originaly posted by wrmhswr:

    Originaly posted by teguh2013:
    Terhadap kelebihan potong tersebut apa boleh kalau dibiarkan saja ?

    kenapa dibiarkan saja rekan? apa tidak sayang duitnya?

    Atas petunjuk rekan-rekan SPT PPH Pasal 21 nya telah diperbaiki sehingga teman saya telah mendapatkan 1721 – A1 yang benar.

    Timbul sedikit pertanyaan sehubungan dengan pembetulan SPT PPH Pasal 21 yaitu :

    1. Dengan pembetulan SPT, maka kelebihan bayar di bulan Juli akan dikompensasikan ke masa pajak Desember 2014. Untuk masa Desember sendiri jumlah yang akan dipotong juga telah disetorkan. Masih ada kelebihan potong di masa Desember, asumsi Rp. 1.000.000,-

    2. Dalam SPT PPH Pasal 21 masa Desember, jumlah yang dilaporkan adalah penghasilan karyawan di bulan Desember, sedangkan di bulan Desember juga dihitung SPT PPH Pasal 21 tahunan, yang mana terdapat kurang bayar, asumsikan Rp. 500.000,-.

    3. Bagaimana untuk mengurangkan Rp. 500 ribu kurang bayar SPT PPH Pasal 21 Tahunan dari lebih bayar di bulan Desember seb Rp. 1 juta , sehingga tidak perlu disetor yang Rp. 500 ribu ? karena rasanya tidak ada tempat di SPT PPH Pasal 21 masa Desember 2014 untuk mengurangkan yang 500 ribu.

    Mohon pencerahan rekan-rekan. Terima kasih.

  • wrmhswr

    Member
    7 March 2015 at 6:52 pm

    perhitungan PPh 21 bulanan Masa Desember itu berasal dari tahunan juga rekan.
    Misal, PPh 21 terutang setahun (riil) 1000
    PPh 21 yang sudah disetor Jan-Nov 800,
    maka kurang potong tersebutlah yang menjadi PPh 21 Desember.
    Angka 1000 dan 800 di atas adalah akumulasi dari seluruh pegawai, sehingga jika ada 1 pegawai yang dibetulkan di Desember, maka akan mempengaruhi nilai SPT secara keseluruhan.

  • Gwyneth

    Member
    9 March 2015 at 8:59 am

    Tidak sama. Bisa dilihat pada PER-19/PJ/2014

  • Blucius28

    Member
    9 March 2015 at 10:06 am

    Dear rekan-rekan,

    Apabila dalam pengisian SPT ternyata jumlah PPH terhutang dan PPH yang dipotong perusahaan terdapat selisih Rp 36,- apakah tetap dianggap nihil atau sebagai WP kita tetap harus membayar selisih kurang bayar tersebut?

    Terima kasih.

  • wrmhswr

    Member
    9 March 2015 at 10:13 am
    Originaly posted by Blucius28:

    Apabila dalam pengisian SPT ternyata jumlah PPH terhutang dan PPH yang dipotong perusahaan terdapat selisih Rp 36,- apakah tetap dianggap nihil atau sebagai WP kita tetap harus membayar selisih kurang bayar tersebu

    apakah perhitungan rekan sudah benar?
    coba cek di eSPT atau e filing, disana sudah dihitungkan otomatis.
    jika memang benar KB Rp 36, minta dari pihak perusahaan tempat rekan bekerja merevisi bukti potongnya..

  • Blucius28

    Member
    9 March 2015 at 11:22 am

    Setelah saya cek hasil perhitungan SPT dengan bukti potong dari perusahaan, ternyata dalam bukti potong dari perusahaan PKP disetahunkan dibulatkan sehingga terjadi selisih Rp 36 tersebut.

  • NUNUNG ARIYANI

    Member
    11 March 2015 at 9:25 am

    Rekan-rekan mohon pencerahan dari data di bawah ini ini kenapa masih ad kurang bayar bnyk pdhl pajak yg dipotong tiap bulannya juga sudah banyak.
    seorang dokter yang sudah pensiun dgn bukti potong 1721-A2 dgn penghsln bruto 53,911,060 dipotong biaya pensiun 2,400,000 dan penghsln netto 51,511,060 dan pph yg dipotong 1,259,300 dan saat ini bekerja di rs swasta A dgn penghasilan bruto 175,808,200.00 dan pph yg dipotong (pph 21 tidak final) selama 1thn 4,395,205.00 dan jg bekerja di rs swasta B dengan penghsln bruto 288,116,600.00 dan pph yg dipotong (pph21 tdk final) selama 1thn 17,461,156.50. Status K/0 brp pph kurang bayar/lebih bayarnya
    mohon pencerahannya ya
    terima kasih.

  • Budianto

    Member
    11 March 2015 at 9:41 am

    apabila ada suami istri berbeda NPWP, apakah menimbulkan SPT Kurang Bayar ?
    walau pun mereka berdua hanya memperoleh penghasilan dari saru pemberi kerja.
    terima kasih.

  • wrmhswr

    Member
    11 March 2015 at 10:11 am

    mencoba membantu..

    Originaly posted by NUNUNG ARIYANI:

    4,395,205.00

    apakah benar pemotongan ini rekan?
    karena paling tidak jika dipotong PPh 21 bukan pegawai, dengan penghasilan bruto Rp 175.808.200, dimana PKP nya (50%) Rp 87.904.100, maka PPh yang dipotong seharusnya Rp 8.185.615.

    Originaly posted by NUNUNG ARIYANI:

    selama 1thn 17,461,156.50.

    yang ini juga, penghasilan bruto Rp 288.116.600, PKP nya (50%) Rp 144.058.300, maka PPh yang dipotong seharusnya hanya Rp 16.608.745.

    Kedua hitungan tersebut bisa dicek di eSPT PPh 21.

    Originaly posted by NUNUNG ARIYANI:

    Status K/0 brp pph kurang bayar/lebih bayarnya

    apa tidak ada angsuran PPh 25 untuk pekerjaan bebas (dokter) nya?

  • wrmhswr

    Member
    11 March 2015 at 10:12 am
    Originaly posted by Budianto:

    apabila ada suami istri berbeda NPWP, apakah menimbulkan SPT Kurang Bayar ?

    kemungkinan besar iya rekan, karena penghasilan istri yang seharusnya final menjadi digabungkan dengan suami, yang mana dapat mengakibatkan gabungan penghasilan naik ke lapisan tarif yang lebih tinggi..

  • NUNUNG ARIYANI

    Member
    11 March 2015 at 10:45 am

    tidak untuk bukti potong ke 2 rs swasta itu berdasarkan buksti potong yg sdh dilaporkan ke KPP tiap bulannya. jadi saya menghitung penghsln bruto n ppph yg di potong ya sesuai bukti potong tersebut.

Viewing 106 - 120 of 200 posts

Original Post
0 of 0 posts June 2018
Now