Forum Ortax › Forums › Bahas Berita › Warisan Bakal Dipajaki?
waduh, cara berpikirnya lebih kejam dari penjajah , warisan kan juga nggak banyak2 amat, cukup dimakan anak2.
masak, bapaknya meninggal, anak masih kecil 2, uang peninggalan dipajaki negara, zalim ini namanya kalau sampai dilakukan… #ngeri
Miris rasanya kalau sampai warisan dikenakan pajak, RE juga rasanya kurang masuk akal sebelumnya kan sudah ada pemotongan pajak.
pemerintah lagi dilema, posisinya bagai di 2 ujung tombak.. dollar naik masyarakat teriak. sektor pajak digenjot terus untuk bangun infrastruktur, sesudah infrastruktrur jadi, perkonomian makin lama makin baik. perekoniman baik, investor pun datang kesini. investor banyak, GDP pun ikut naik, GDP naik, rupiah menguat terhadap dollar, rupiah menguat, negara akan mengalami deflasi, deflasi tinggi, daya beli masyarakat juga ikut tinggi, daya beli masyarakat tinggi, artinya masyarakat lbh makmur drpada sebelumnya. masyrakat makmur, sektor pajak ikut meningkat, pajak meningkat, subsisipun perlahan dikurangi. jika pajak meningkat dan subsidi dikurangi, APBN kita sehat dan hutang perlahan2 dilunasi.. itu yg saya tangkap dari strategi pemerintah.
- Originaly posted by abrahamchandra:
pemerintah lagi dilema, posisinya bagai di 2 ujung tombak.. dollar naik masyarakat teriak. sektor pajak digenjot terus untuk bangun infrastruktur, sesudah infrastruktrur jadi, perkonomian makin lama makin baik. perekoniman baik, investor pun datang kesini. investor banyak, GDP pun ikut naik, GDP naik, rupiah menguat terhadap dollar, rupiah menguat, negara akan mengalami deflasi, deflasi tinggi, daya beli masyarakat juga ikut tinggi, daya beli masyarakat tinggi, artinya masyarakat lbh makmur drpada sebelumnya. masyrakat makmur, sektor pajak ikut meningkat, pajak meningkat, subsisipun perlahan dikurangi. jika pajak meningkat dan subsidi dikurangi, APBN kita sehat dan hutang perlahan2 dilunasi.. itu yg saya tangkap dari strategi pemerintah.
ini jangka panjang. bukan solusi instan.
- Originaly posted by BEKAWE:
ini jangka panjang. bukan solusi instan.
ya memang jangka panjang.. tp lbh baik memang harus dimulai daripada ga sama sekali.. kalau solusi instan itu contohnya era SBY, dollar konstan di 8500 per usd pada tahun 2009, karena SBY membuat kebijakan impor terus menerus agar menekan nilai tukar rupiah, tapi dampak buruknya adalah terjadinya current account defisit. perlahan2 rupiah meningkat hingga akhirnya 2014 setelah era SBY berakhir dollar sudah hampir menembus 13ribu per usd.. efeknya adalah pemerintahan setelah SBY tidak bisa menekan nilai tukar dollar akibat curret account defisit tersebut. ibarat kata nasi sudah menjadi bubur. maka dari itu salah satu cara yakni hutang dan sektor pajak menjadi sangat vital untuk membangun infrastruktur seperti yg saya jelaskan sebelumnya. memang tidak bisa instan, butuh waktu yg sangat lama dan komitmen dari pemerintahan yang akan datang.
- Originaly posted by abrahamchandra:
ya memang jangka panjang.. tp lbh baik memang harus dimulai daripada ga sama sekali.. kalau solusi instan itu contohnya era SBY, dollar konstan di 8500 per usd pada tahun 2009, karena SBY membuat kebijakan impor terus menerus agar menekan nilai tukar rupiah, tapi dampak buruknya adalah terjadinya current account defisit. perlahan2 rupiah meningkat hingga akhirnya 2014 setelah era SBY berakhir dollar sudah hampir menembus 13ribu per usd.. efeknya adalah pemerintahan setelah SBY tidak bisa menekan nilai tukar dollar akibat curret account defisit tersebut. ibarat kata nasi sudah menjadi bubur. maka dari itu salah satu cara yakni hutang dan sektor pajak menjadi sangat vital untuk membangun infrastruktur seperti yg saya jelaskan sebelumnya. memang tidak bisa instan, butuh waktu yg sangat lama dan komitmen dari pemerintahan yang akan datang.
enggak salah juga sih. mumpung masih menjabat, dukung aja pemerintahan saat ini.
saya curiga, SMI ketika jadi MD di WorldBank banyak ambil ilmu =)) - Originaly posted by BEKAWE:
enggak salah juga sih. mumpung masih menjabat, dukung aja pemerintahan saat ini.
saya curiga, SMI ketika jadi MD di WorldBank banyak ambil ilmu =))ya mungkin saja, tapi memang dia sudah pintar juga dari awalnya, makanya world bank berani rekrut dy jadi direktur
Mungkin inilah yang dia sebut, "ada kotak berisi 20 pertanyaan, yang apabila bisa dijawab, maka sudah layak jadi Mentri Ekonomi" Sambutan terbuka ketika beliau memberi kuliah umum di Universitas Indonesia. ketebulan saya disana waktu itu, saya disana, namun streaming di luar gedung
Hmmm, orang tua kerja bayar pajak atas pph penghasilannya, masa jika orang tua kenapa2 warisan untuk anaknya masih di pajaki lagi? dan begitu terus ? Semoga tidak jadi di sahkan karena pasti topik ini akan menjadi salah 1 topik panas yang mungkin akan di politikusisasi.